Pantauan di Pasar Mardika dan Batu merah, Ambon, Selasa (18/12), terlihat para pedagang telur ayam ras mematok harga bervariasi mulai dari Rp1.900 hingga Rp2.000 per butir, dan ada juga yang dijual Rp60.000 per rak (30 butir) dan Rp58.000 per rak.
"Bervariasinya harga telur sekarang ini tidak berubah jauh, hanya saja bervariasi akibat harga yang dibeli pedagang eceran dari para agen pemasok juga berbeda. Selain itu pedagang juga ingin mencari sedikit keuntungan dengan memilah-milah telur ukuran kecil dan besar," kata Rohim, pedagang Pasar Mardika.
Mudah-mudahan harga ini bisa terus bertahan agar masyarakat Kota Ambon bisa berbelanja dengan baik dan tenang, tidak mengeluh akibat perubahan harga yang melonjak.
Lusiana, warga Mangga Dua yang ditemui seusai membeli satu rak telur dengan harga Rp58.000 per rak mengatakan harga telur masih dalam batas kewajaran, mudah-mudahan harga ini bisa terus bertahan, sehingga warga kota Ambon khususnya umat Kristen yang akan merayakan Natal bisa berbelanja secukupnya.
Inang, agen pemasok telur dari Surabaya, yang dikonfirmasi mengakui kalau setiap minggu selalu saja terjadi perubahan harga telur.
"Minggu yang lalu harga di sentra produksi sebesar Rp285.000 per ikat (180 butir), kemudian minggu yang berjalan ini naik lagi menjadi Rp300.000 hingga Rp310.000 per ikat," ujarnya.
Itu berarti di pasar para pedagang eceran menjual telur dengan harga berkisar antara Rp1.900 hingga Rp2.000 per butir.
Inang juga berharap harga di tingkat setra produksi bisa bertahan, agar harga di pedagang eceran juga bertahan seperti yang terjadi sekarang ini.
Sedangkan harga daging ayam beku yang dipatok Rp35.000 per kilogram, daging ayam broiler segar produksi peternak lokal Rp55.000 hingga Rp60.000 per ekor, harga daging ayam kampung jenis pejantan Rp100.000 per ekor dan betina Rp55.000 hingga Rp60.000 per ekor tergantung ukuran, dan daging sapi segar Rp100.000 per kilogram. (MP-3)
No comments:
Post a Comment