Rechercher dans ce blog

Wednesday, October 31, 2018

Edy Rahmayadi: Jangan Lalai kita Mengurus Nias, Orang Asing Nanti Yang Urus

Edy Rahmayadi bersama Kada se-pulau Nias
|Foto: istimewa
Nias,- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berpesan kepada para kepala daerah di Pulau Nias agar tidak segan-segan untuk meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi terkait apa saja yang bisa memudahkan dan mempercepat kemajuan Kepulauan Nias. 

"Nias penting sekali, bukan saja bagi Sumut, tapi Indonesia. Kaya SDA, budaya, sejarah, wisata. Jangan sampai kelalaian kita mengurus Nias, orang asing nanti yang urus," pesan Edy saat mengadakan pertemuan dengan Bupati/Walikota se Kepulauan Nias, di Pendopo Bupati Nias, Gunungsitoli, Rabu malam (31/10/2018).

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta para bupati/walikota se Kepulauan Nias untuk menentukan program-program pembangunan yang menjadi prioritas untuk segera diwujudkan.

"Kita tentukan salah satu apa yang menjadi prioritas untuk disegerakan di Nias ini, program lainnya, mendukung program utama tersebut," ujar Gubernur Edy.

Dari hasil pertemuan dan diskusi, pertanian, perkebunan, dan pariwisata menjadi sektor yang paling banyak diajukan untuk dikembangkan. Satu sektor pilihan akhir yang akan diprioritaskan adalah pariwisata.

"Kalau kita semua sepakat untuk utamakan program wisata, maka harus kita siapkan dan selaraskan dengan hal-hal yang bisa menunjang pariwisata. Mulai dari manajemen hospitality, kuliner, infrastruktur, dan lainnya yang berkaitan," katanya.

Salah satu contoh sektor yang bisa siselaraskan, kata Edy, adalah dari sektor tenaga kerja. Harus ada upaya mempersiapkan SDM yang mumpuni dalam sektor pariwisata melalui SMK jurusan pariwisata.

"Pendidikan kita harus mampu mempersiapkan SDM yang siap bekerja. Sehingga, warga lokal berdaya di tanah kelahirannya sendiri," pesan Edy.

Untuk teknis, Edy menyarankan para Bupati/Walikota untuk memberdayakan konsultan yang ahli dalam bidang-bidang yang ingin dikembangkan. Hal ini untuk menghindari dan mengurangi rencana kerja yang bertele-tele dan tidak tepat sasaran.

"Kalau saudara sekalian merasa tidak ahli dalam memetakan atau merencanakan program, tidak ada salahnya meminta bantuan konsultan yang ahli. Jika tak ada di Indonesia, cari di luar negeri. Yang penting bagaimana biar cepat jalannya kita ini, jangan cuma berakhir sebatas cakap-cakap," tuturnya.

Edy menyampaikan harapannya tentang "membangun desa, menata kota". Untuk itu, Edy meminta agar ada penyelarasan visi misi pembangunan dan harus ada upaya komunikasi yang intens dengan para kepala desa.


Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Provsu Arsyad Lubis, Kepala Dinas Pertanian Azhar Harahap, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Provsu Ria Telaumbenua, OPD dan Forkopimda Kepulauan Nias. (red/rls/humassumut)

Wabub Nias Hadiri Acara Grand Final Pemilihan Putri Pariwisata di Gido

Wabub Nias bersama putri pariwisata terpilih
|Foto: istimewa
Nias, - Pemerintah Kabupaten Nias menggelar acara final pemilihan Putri Pariwisata Kabupaten Nias Tahun 2018, bertempat di Hiliweto (29/10/2018).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Nias, Arosokhi Waruwu mengharapkan agar kegiatan tersebut dapat memberi manfaat serta dampak bagi penempaan dan pengembangan kapasitas diri
serta kemajuan dan pengembangan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Nias.

"Kegiatan Pemilihan Putri Pariwisata Kabupaten Nias Tahun 2018 ini merupakan agenda tahunan pemerintah Kabupaten Nias guna pemberdayaan
potensi, peningkatan kapasitas dan kapabilitas serta pengembangan diri bagi Putri Nias dalam kaitannya dengan pengembangan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Nias," terang  Arosokhi. 

Pada kesempatan itu, Arosokhi juga berharap kepada para Putri Pariwisata yang telah dan akan dinobatkan sebagai Putri Pariwisata Tahun 2018 maupun kepada Putri Pariwisata tahun sebelumnya agar tetap memiliki andil dan kepedulian tinggi terhadap upaya mempromosikan kepariwisataan kepulauan Nias.

"Perkenalkan serta pasarkanlah potensi, objek dan Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Nias khususnya serta kepariwisataan Kepulauan Nias pada umumnya," himbaunya. (Ferry Harefa)

Pensiunan Kepsek di Penengahan Cabuli Anak 9 Tahun

Pelaku saat di Mapolsek Penengahan

PENENGAHAN, KALIANDANEWS - Sudirman (62) warga Desa Tanjung Heran Kecamatan yang juga mantan kepala sekolah dasar di Kecamatan Penengahan diamankan pihak kepolsian karena nyaris diamuk warga desa setempat lantaran diduga mencabuli anak berumur 9 tahun yang juga tetangganya.

Beruntung, pihak kepolisian sigap dan berhasil mengamankan pelaku dan langsung membawa Sudirman ke Mapolsek Penengahan.

Kapolsek Penengahan AKP. Enrico Sidauruk menerangkan, pelaku diamankan setelah mendapat laporan dari keluarga korban.

"Kita amankan dirumahnya, pada saat diamankan sudah banyak warga yang akan menghakimi pelaku, pagar rumah pelaku juga sudah sempat dirusak oleh warga," kata mantan Kepala KSKP Bakauheni itu, (01/11/18).

Sementara, untuk kronologi kejadian Sidauruk menjelaskan awalnya pelaku bercengkrama dengan korban sikebun milik pelaku.

"Si bunga (nama samaran) ini sering main kekebun pak Dirman, korban awalnya dikasih ubi oleh pak Dirman, nah korban kemudian dibawa kerumah, mentah. Mungkin karena gerasa baik pak Dirman, ibu korban gorengin, sore harinya dia nyuruh korban nganterin ubi goreng ini kekebun pak dirman, diaitulah korban diraba dan disentuh bagian kemluannya," terangnya.

Sementara, pelaku mengaku khilaf saat melakukan perbuatan tersebut. "Saya cium pipinya, terus saya pegang itunya (kemaluan) dari luar, engak saya gaulin, cuma saya pegang aja sebentar, itulah kekhilafan saya, maaf saya khilaf," kata pelaku.

Saya ahAkibat perbuatannya, pelaku akan dijerat undang undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang erlindungan anak dengan ancaman hikuman 15 tahun penjara. (Kur)

Sebagai Pulau Terluar, Edy Rahmayadi Ingin Majukan Kesejahteraan Masyarakat Nias

Gubsu Edy Rahmayadi |Foto: istimewa
Gunungsitoli - Kepulauan Nias sebagai pulau terluar memiliki peran penting sebagai benteng pertahanan yang berfungsi untuk melindungi wilayah Sumatera Utara (Sumut) secara khusus dan Indonesia pada umumnya. Sehingga Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berniat memastikan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Nias.

"Saat ingin merebut suatu daerah, pulau terluar itu, yang lebih dahulu dimasuki dan dikuasai. Jadi harus kita jaga dan majukan bersama Nias ini, agar kuat benteng pertahanan kita dan mudah kita menata yang lain-lainnya di Sumut ini," kata Edy Rahmayadi saat beramah tamah dengan para Bupati/Walikota dan Forkopimda se Kepulauan Nias di Ruang VIP Bandar Udara Binaka Gunungsitoli Pulau Nias, Rabu (31/10/2018).

Edy menyayangkan kabar-kabar tentang banyaknya orang asing yang berdatangan ke Nias dan mulai menguasai pulau-pulau di Nias. Kedatangan orang asing ini, kata Edy, dipicu oleh potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan keindahan daerah wisata di Nias.

"Orang luar saja menyadari betapa kayanya Nias ini. Luar biasa Nias ini, surga kecil di Sumut. Ada yang salah dengan kita kalau tidak bisa kita buat maju Nias ini, padahal semua tersedia di sini. Ayo, sama-sama kita, bantu saya para pemerintah daerah untuk memajukan Nias ini," ujar Edy bersemangat.

Edy juga mengatakan akan mengadakan pertemuan Forkopimda dan OPD se-Kepulauan Nias untuk membahas strategi dan rencana-rencana pembangunan di Nias. Termasuk beberapa diantaranya masalah pendidikan, pertanian, infrastruktur, dan pengendalian penduduk.

Edy Rahmayadi datang ke Nias dalam rangka kunjungan kerja diantaranya untuk membuka open tournament sepakbola PSSI dan pertemuan dengan Kepala Sekolah SMK se-Kepulauan Nias untuk melaksanak revitalisasi SMK. (red/rls)

Fraksi PDI Perjuangan: Perda Retribusi IMB Akan Menambah PAD Gunungsitoli

Rapat paripurna di DPRD kota Gunungsitoli
|Foto: istimewa
Gunungsitoli, - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Gunungsitoli meyakini bahwa pengesahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) akan menambah pendapatan (PAD) Gunungsitoli.

"Disamping guna melakukan pengawasan dan penataan ruang di wilayah Kota Gunungsitoli yang semakin hari mengalami perkembangan dinamis sebagai ciri dari majunya sebuah daerah Kota, hal ini juga menjadi sebuah tuntutan lahirnya sebuah payung hukum dalam rangka mengaktualisasikan pemungutan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dimaksud," tutur Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Yanto pada penyampaian pendapat akhir Fraksi di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli, Senin (29/10/2018).

Selain itu Fraksinya juga menaruh harapan besar agar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ini ketika disahkan menjadi sebuah produk hukum dapat secara efektif diimplementasikan sehingga mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Sehingga dengan adanya Perda ini, kita berharap dapat meningkatkan produktifitas kinerja Pemerintah secara komprehensif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam mengurus IMB nya, proses dan prosedur yang lebih mudah, cepat dan akurat," katanya.

Diakhir penyampaian pendapat fraksi tersebut, Yanto menyampaikan bahwa pihaknya menyetujui pengesahan Perda tersebut. 

"Setelah memperhatikan, mencermati dan mempertimbangkan semua masukan atau pun saran-saran yang telah disampaikan baik dari Fraksi-fraksi dan Panitia Khusus (Pansus), maka kami menyatakan 'Setuju' agar Ranperda tentang retribusi IMB, disahkan dan ditetapkan menjadi sebuah Perda Kota Gunungsitoli," tegasnya mengakhiri. (Ferry Harefa)

(Foto) Warga Kalianda Tenggelam Ditemukan

Sejumlah warga saat membawa jenazahAbdul Rahman ke pinggir pantai

KALIANDA, KALIANDANEWS - Abdul Rahman (48) warga Jati Indah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, yang kemarin tenggelam di pantai Masin akhirnya ditemukan, (01/11/18).
Jenazah saat dibawa kerumah duka

Abdul Rahman yang berprofesi sebagai petugas oprasional di Dinas Perhubungan Lampung itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 05.30 Wib tak jauh dari lokasi tenpat ia tenggelam.

"Udah ketemu, jam 05.30," kata Camat Kalianda Erdiyansyah kepada Kaliandanews.com.
Jenazah saat dirumah duka

Diiberitakan sebelumnya, Abdul Rahman warga Jati Indah Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan dikabarkan tenggelam dan hilang di Pantai Masin Kalianda, Rabu, (31/10/18) siang.
Foto Abdul Rahman saat mengenakan pakaian Dishub

Berdasarkan informasi yang didapat Kaliandanews.com, Abdul Rahman tenggelam saat tengah memancing bersama temannya, namun naas ombak besar datang kemudian membawa Abdul Rahman hingga tenggelam dan tidak terlihat lagi. (Kur)

Kisah Inspiratif Reni Wisudawati Berprestasi ITB Penuh Doa

Reni Romaulina
Bandung, Info Breaking News - Kisah inspritaif dari seorang wanita tangguh ini menjadi viral karena sangat memotivasi banyak orang untuk tetap semangat berjuang meraih sukses sambil menjagai masa depan keluarga lainnya. Walaupun setelah menghadapi terpaan ujian ditinggal sang ibu saat berkuliah, kini Reni Romaulina (23), wisudawati berprestasi ITB, masih akan menghadapi tantangan dan perjuangan selanjutnya.
Reni akan menghadapi persoalan berat menjadi tumpuan keluarga melanjutkan perjuangan orangtuanya.
Reni merasa bertanggungjawab atas adik-adiknya dan mengurusi segala keperluan hidup di rumahnya.
Oleh karena itu, untuk mencukupi dan menambah biaya hidup sewaktu kuliah bahkan sampai sekarang, Reni mengikuti kelas bisnis lalu diaplikasikan dengan usaha jualan buku dan membantu mempromosikan sebuah jasa.
Reni mengaku, karena masih berada dalam kondisi ekonomi yang terbatas, dia pun harus sering mencari promo-promo di toko untuk dijual kembali kepada temannya.
"Saya cari kesempatan ikut kelas bisnis, setiap hari minggu, kami disuruh ada kegiatan jualan buku, jasa, jual brand, saya tawarin ke teman-teman juga ke alumni bukunya. Pemeriksaan jantung, jasa itu saya alamin tawarin ke teman, jadi pada berangakat ke sana. Dari situ lumayan, semua saya jabanin yang penting halal," ujar Reni saat ditemui media di kawasan Kampus ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Kamis (1/11/2018).
Reni merasa hal itu patut dia syukuri. Dia merasa, saat ini masih ada jalan dan perjuangan yang mesti dia tempuh.
Jiwa berjualan dan patah arang itu, ujar Reni, dia dapatkan dari ibunya yang juga sebelumnya seorang pedagang yang tak kenal letih dan merupakan sosok yang tangguh.
Reni sendiri mempunyai tiga orang adik yang mesti dia bimbing.
Adiknya yang pertama bernama Rikardo Silaban, sudah lulus SMA dan tengah mencari pekerjaan; adik keduanya adalah Nia Silaban yang merupakan mahasiswi Unpad jurusan hubungan internasional dan mahasiswa penerima Bidikmisi; dan adik ketiganya, Rosdiana Angelina Silaban sekarang masih bersekolah di kelas 1 SMAN 1 Purwakarta.
Kini Reni hanya tinggal berempat di rumah yang disewanya di Purwakarta.
Kendati demikian, sementara ini Reni terbantu neneknya yang datang dari Medan untuk ikut mengurusi adik-adiknya di Purwakarta.
Adapun setelah lulus ini, kini Reni pun tengah berusaha segara mencari kerja. Karena beasiswa sekarang sudah terputus, saatnya bagi Reni untuk mencari uang sendiri untuk membiayai kebutuhan rumah serta adik-adiknya.
Reni sangat berharap mendapatkan pekerjaan yang dapat mencukupi kehidupannya serta adik-adiknya.
Dia bercita-cita ingin bekerja di BUMN. Reni berencana akan mencari kerja di Purwakarta, mengingat pesan ibunya untuk menjaga adiknya-adiknya.
"Maunya sih mau cari kerja tapi kalo bisa deket dengan adik, mamah berpesan, tinggal dengan adik biar mereka enggak merasa sendiri, didikan masih penting untuk mereka," ujar Reni.
Sementara ini, biaya hidup sehari-hari Reni dan ketiga orang adiknya berasal dari sisa tunjangan beasiswa Reni, sisa dari para donatur, dan hasil dari berjualan buku dan jasa.
Sebelumnya, Reni mengaku sangat bersyukur dapat berkesempatan mengenyam studi di jurusan teknik lingkungan ITB.
Reni menganggap, menjadi bagian dari keluarga ITB khususnya teknik lingkungan, merupakan anugerah.
Dia menjelaskan, di teknik lingkungan, mahasiswa sangat dituntut siap untuk hadir di masyarakat. Bahkan, mendengar pengalaman dosen yang dibagikan kadang bisa menjawab permasalahan di masyarakat.
Hal itu pula yang membuat Reni termotivasi dan optimis untuk berusaha mendapatkan peruntungannya.
"Enggak ada istilah nganggur khususnya untuk lulusan teknik lingkungan. Ini juga yang menjadi harapan saya ke depan," ucapnya.
Reni mengaku, tidak ingin menyia-nyiakan perjuangan ibunya untuk adik-adiknya.
Dia pun ingin adik-adiknya memiliki kesempatan yang sama dengannya, yaitu berkuliah.
Dirinya sangat bersyukur sudah banyak ditolong oleh orang-orang yang baik.
Reni bermaksud ingin menjadi orang-orang yang baik sebagaimana orang yang telah menolongnya.
Jika berkesempatan, dia ingin meneruskan perbuatan dari orang-orang yang telah membantunya.
Reni tidak ingin hanya bisa menerima pemberian dan belas kasih semata.
"Saya ingin mereka merasakan indah nya berbagi," ucapnya.*** Putri Emilia.

Menjamurnya Bisnis Klinik Kecantikan Karena Wanita Kaya Takut Tua

Jakarta, Info Breaking News - Menjelang akhir zaman akan banyak manusia yang sangat takut akan menjadi terlihat tua dan keriput termakan usia, sehingga mencari upaya untuk mempertahankan penampilannya secara klinis pengencangan kulit atau ultherapy untuk mengatasi masalah penuaan dini.
Itu sebabnya belakangan tampaknya cukup mudah ditemukan di berbagai klinik kecantikan.cara perawatan tubuh dengan banyak cara diantaranya operasi plastik,dan pemasangan benang pada wajah,  namun pastikan Anda mendapatkan metode ultherapy dengan garansi asli.
Pasalnya tak sedikit klinik kecantikan yang menawarkan perawatan pengencangan kulit namun menggunakan mesin ultherapy palsu. Hal ini disampaikan Hansen Gandhi, Marketing Manager Merz Aesthetics Indonesia selaku distributor teknologi ultherapy di Indonesia.
"Jadi banyak klinik yang menawarkan perawatan Hifu Uthera atau ultherapy tapi dengan menggunakan teknologi KW. Harganya sangat jauh berbeda dengan perawatan berteknologi asli dan pasien bisa dirugikan kalau tidak tahu bahwa mesin yang digunakan untuk perawatan itu palsu," ujar Hansen dalam temu media di Jakarta, belum lama ini..
Ia menambahkan, pada mesin ultherapy yang palsu umumnya tidak memiliki stiker bertanda kuning di bagian bawah layar monitor. Selain itu, pada mesin ultherapy palsu, hasil pencitraan dari ultrasound di layar hanya berupa gambar atau sengaja dimanipulasi untuk meyakinkan pasien teknologi tersebut bekerja dengan baik.
"Seolah-olah terapi asli. Padahal kalau mesin asli, ketika Begitu ultrasound di tembakkan ke wajah ada pergerakan di monitor secara real time," tambah dia.
Lalu apa bahayanya jika pasien mendapatkan prosedur pengencangan kulit dari mesin ultherapy palsu? Dalam kesempatan yang sama, Pesident Director of Miracle Group, dr Lanny Juniarti mengatakan, bahaya dari penggunaan mesin ultherapy palsu adalah risiko luka bakar karena energi dikirimkan pada tingkat dan kedalaman yang tidak konsisten, sehingga membahayakan pasien.
"Energi ultrasound yang dikirimkan terlalu intens dan terlalu dekat ke permukaan kuiit dapat menyebabkan luka bakar pada area yang seharusnya dirawat. Sebaiknya, energi yang dihantarkan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memberikan hasil yang kurang diinginkan atau tidak ada hasil sama sekali," tambah dr Lanny.
Nah agar masyarakat tak terbujuk dengan klaim klinik kecantikan tak bertanggung jawab, Merz Indonesia meluncurkan aplikasi Real Matters ID untuk membantu memastikan pasien klinik kecantikan menerima perawatan Ultherapy otentik yang ditangani oleh dokter estetika terlatih dan bersertifikat.
Pasien nantinya akan mendapatkan kartu sertifikat setelah melakukan perawatan Ultherapy. Kartu ini memiliki QR Code unik yang dapat di-scan menggunakan apiikasi Real Matters Id.
"Kalaupun ada klinik yang memalsukan kartu sertifikat ini akan mudah diketahui karena akan terekam di sistem dan bisa di report agar kami menindaklanjutinya langsung. Jadi aplikasi ini setidaknya bisa memberi jaminan bagi pasien mendapat perawatan ultherapy yang asli," tandas Hansen.*** Any Christmiaty.

Rangkuman SE Menteri PUPR tentang Pengadaan Jasa Konstruksi dalam Lelang Dini

Dengan telah diundangkan Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi...

Jika Anda ingin membaca artikel ini lebih lanjut, silahkan klik link judul di atas atau kunjungi langsung di https://ift.tt/2vzHXHA. Terima kasih.

Material on Site (Mos) Pada Pekerjaan Konstruksi

Berbicara terkait Material on Site (MOS) maka sangat erat kaitannya dengan pembayaran prestasi pekerjaan konstruksi. Material on site (MOS) sendiri adalah biaya bahan ketika sampai di lapangan dengan...

Jika Anda ingin membaca artikel ini lebih lanjut, silahkan klik link judul di atas atau kunjungi langsung di https://ift.tt/2vzHXHA. Terima kasih.

Launching BPNT, Kini Warga Cukup Pakai Kartu untuk Dapatkan Beras dan Telur

Salah satu KPM melakukan penebusan beras dan telur dengan menggunakan kartu KKS, disaksikan Bupati Djoko Nugroho, Kepala Dinsos P3A dan Kepala BNI 46 cabang Cepu di Desa Patalan. (foto: dok-ib)
BLORA. Bupati Djoko Nugroho pada hari Selasa (30/10/2018) kemarin melaunching penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten Blora Tahun 2018 untuk pertama kalinya di Desa Patalan Kecamatan Blora.

Bertempat di balaidesa setempat, penyaluran BNPT berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ini diberikan kepada perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dimana dengan kartu KKS ini, KPM bisa mendapatkan bahan pangan di Warung Gotong Royong elektronik (e-Warong) yang telah ditunjuk Pemerintah dan BNI 46 yang ada di desa setempat, sebagai pengganti rastra.

"Bantuan yang biasanya berbentuk beras sejahtera atau rastra, kini diganti non tunai dengan kartu KKS yang bisa dibelanjakan untuk kebutuhan pangan. Jenengan semua cukup memakai kartu yang seperti ATM ini, tinggal digesek, masukkan nomor PIN nya untuk membeli beras dan telur," ujar Bupati.

Bupati menegaskan bahwa kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli beras dan telur saja. Jika masih ada sisa saldo di dalam kartu, maka dilarang digunakan untuk membeli barang lainnya. Harus tetap untuk membeli telur atau beras meski dalam jumlah sedikit.

"Kepada pemilik e-Warong saya minta yang dijual adalah beras lokal Blora. Jangan ambil beras dari luar. Kita ini surplus beras, jadi belilah beras petani kita sendiri untuk kebutuhan e-Warong. Begitu juga telur," lanjutnya.

Perwakilan KPM Desa Patalan menerima kartu KKS Bantuan Pangan Non Tunai dari Bupati Djoko Nugroho. (foto: dok-ib)
KPM bisa melihat jumlah saldo yang ada dalam KKS di e-Warong yang ada di masing-masing desa. Setelah dilaunching di Desa Patalan ini, secara bertahap akan menyusul di daerah lainnya se Kabupaten Blora.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Sri Handoko, S.Sos, M.Si menerangkan bahwa jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Blora sebanyak 75.534.

"75.534 KPM ini terdiri dari 40.052 KPM PKH dan 35.582 KPM non PKH. Setiap bulannya masing-masing KPM akan menerima bantuan senilai Rp 110 ribu di dalam kartu KKS yang dikerjasamakan dengan Bank BNI 46 dan dibelanjakan di e-Warong. Dimana masing-masing e-Warong akan melayani sekiar 250 KPM di setiap desa," jelas Sri Handoko

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala OPD terkait, Forkopimcam Blora Kota, dan seluruh KPM Desa Patalan. Usai dilaunching, langsung dilakukan praktek penebusan bantuan non tunai dengan menggunakan KKS yang diganti dengan beras dan telur, disaksikan oleh Bupati Djoko Nugroho. (res-ib | sumber : humas)

Launching BPNT, Kini Warga Cukup Pakai Kartu untuk Dapatkan Beras dan Telur

Salah satu KPM melakukan penebusan beras dan telur dengan menggunakan kartu KKS, disaksikan Bupati Djoko Nugroho, Kepala Dinsos P3A dan Kepala BNI 46 cabang Cepu di Desa Patalan. (foto: dok-ib)
BLORA. Bupati Djoko Nugroho pada hari Selasa (30/10/2018) kemarin melaunching penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten Blora Tahun 2018 untuk pertama kalinya di Desa Patalan Kecamatan Blora.

Bertempat di balaidesa setempat, penyaluran BNPT berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) ini diberikan kepada perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dimana dengan kartu KKS ini, KPM bisa mendapatkan bahan pangan di Warung Gotong Royong elektronik (e-Warong) yang telah ditunjuk Pemerintah dan BNI 46 yang ada di desa setempat, sebagai pengganti rastra.

“Bantuan yang biasanya berbentuk beras sejahtera atau rastra, kini diganti non tunai dengan kartu KKS yang bisa dibelanjakan untuk kebutuhan pangan. Jenengan semua cukup memakai kartu yang seperti ATM ini, tinggal digesek, masukkan nomor PIN nya untuk membeli beras dan telur,” ujar Bupati.

Bupati menegaskan bahwa kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli beras dan telur saja. Jika masih ada sisa saldo di dalam kartu, maka dilarang digunakan untuk membeli barang lainnya. Harus tetap untuk membeli telur atau beras meski dalam jumlah sedikit.

“Kepada pemilik e-Warong saya minta yang dijual adalah beras lokal Blora. Jangan ambil beras dari luar. Kita ini surplus beras, jadi belilah beras petani kita sendiri untuk kebutuhan e-Warong. Begitu juga telur,” lanjutnya.

Perwakilan KPM Desa Patalan menerima kartu KKS Bantuan Pangan Non Tunai dari Bupati Djoko Nugroho. (foto: dok-ib)
KPM bisa melihat jumlah saldo yang ada dalam KKS di e-Warong yang ada di masing-masing desa. Setelah dilaunching di Desa Patalan ini, secara bertahap akan menyusul di daerah lainnya se Kabupaten Blora.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Sri Handoko, S.Sos, M.Si menerangkan bahwa jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Blora sebanyak 75.534.

“75.534 KPM ini terdiri dari 40.052 KPM PKH dan 35.582 KPM non PKH. Setiap bulannya masing-masing KPM akan menerima bantuan senilai Rp 110 ribu di dalam kartu KKS yang dikerjasamakan dengan Bank BNI 46 dan dibelanjakan di e-Warong. Dimana masing-masing e-Warong akan melayani sekiar 250 KPM di setiap desa,” jelas Sri Handoko

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala OPD terkait, Forkopimcam Blora Kota, dan seluruh KPM Desa Patalan. Usai dilaunching, langsung dilakukan praktek penebusan bantuan non tunai dengan menggunakan KKS yang diganti dengan beras dan telur, disaksikan oleh Bupati Djoko Nugroho. (res-ib | sumber : humas)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Launching BPNT, Kini Warga Cukup Pakai Kartu untuk Dapatkan Beras dan Telur : https://ift.tt/2qj0ncA

Edy Rahmayadi: Harusnya Agenda Saya Ke Jakarta, Tapi Saya Lebih Memilih Ke Nias

Edy Rahmayadi di Nias Barat |Foto: istimewa
Nias Barat,- Gubernur Sunatera Utara, Edy Rahmayadi yang juga Ketua Umum PSSI menyampaikan terima kasih kepada warga Nias Barat yang telah menyambut kedatangannya bersama rombongan dengan sambutan yang hangat, Rabu (31/2/10/2018)

"Saya ucapkan terima kasih untuk sambutan yang saya terima. Saya seharusnya ada agenda di Jakarta, tetapi saya lebih memilih untuk hadir di sini bersama rakyat saya," katanya.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka secara resmi Open Turnamen Sepakbola Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Nias Barat di Lapangan Bola Tetesua Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat, Rabu (31/10). 

Turnamen tersebut diikuti 27 klub se-Kepulauan Nias dan akan berlangsung hingga Maret 2019.

Pembukaan turnamen ditandai dengan pemukulan gong oleh Gubernur Edy Rahmayadi yang didampingi Bupati Nias Barat Fuduhusi Daely, Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Sumut Kodrat Shah, Wakil Bupati Nias Barat yang juga Ketua Askab PSSI Nias Barat Khenoki Waruwu.

Edy Rahmayadi yang juga Ketua Umum PSSI menyampaikan terima kasih kepada warga Nias yang telah menyambut kedatangannya bersama rombongan dengan sambutan yang hangat. 

"Saya ucapkan terima kasih untuk sambutan yang saya terima. Saya seharusnya ada agenda di Jakarta, tetapi saya lebih memilih untuk hadir di sini bersama rakyat saya," katanya.

Edy kemudian menyampaikan bahwa pada bulan Juni mendatang, dirinya berencana akan melaksanakan turnamen sepakbola bagi pemuda usia di bawah 21 tahun untuk memperebutkan Piala Gubernur. 

"Saya harap dipersiapkan ini dari Nias. Hebat-hebat orang Nias ini, lompat batu yang tinggi saja bisa. Apalagi main bola, nendang bola sambil lompat kan menarik itu," ujarnya.

Edy juga menyampaikan harapannya, di masa depan agar masing-masing kabupaten/kota di Sumut memiliki klub-klub sepakbola yang handal. "Tak usah klub, satu saja dari setiap kabupaten/kota punya pemain terbaik, bisa kita kumpulkan 33 pemain terbaik kita untuk Sumut," katanya.

Dalam kesempatan itu, Edy juga membagikan bola "tanda mata" dengan cara menendang bola ke arah barisan para kiper dari setiap klub peserta Open Turnamen Sepakbola Askab PSSI Nias Barat. Para kiper pun tampak bersemangat menerima bola dari Gubernur.

Tak hanya para kiper, sorakan semangat dan antusias juga datang dari ribuan penonton setiap kali bola ditendang oleh Edy ke arah 27 kiper dari masing-masing klub yang akan bertanding pada Open Turnamen Sepakbola Askab PSSI Nias Barat.

"Saya membawa bola sebagai tanda mata untuk dibagi-bagikan pada setiap klub. Masing-masing kiper ayo maju kedepan, terima tendangan saya," ujarnya, yang disambut dengan tangkapan bersemangat dari setiap kiper. Setiap kiper yang berhasil menangkap bola disambut dengan tepuk tangan dan teriakan meriah dari penonton yang menyaksikan.

Open Turnamen Sepakbola Askab PSSI Nias Barat merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan oleh Askab PSSI Nias Barat. Turnamen yang diikuti oleh 27 klub se-Kabupaten Nias dan akan berlangsung hingga Maret 2019, dimana pertandingan dijadwalkan setiap hari Sabtu dan Minggu. Turnamen memperebutkan hadiah Rp 110 juta untuk pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak.

Sebelumnya, Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu menyampaikan bahwa tujuan diadakannya turnamen ini adalah untuk menjaring dan mengasah bakat olahraga para generasi muda. "Dan yang paling penting tentu menjalin rasa persaudaraan dan persahabatan antar pemuda se-Kabupaten Nias," ujarnya.

Turut hadir dalam pembukaan turnamen tersebut Bupati/Walikota dan wakil se-Kepulauan Nias, OPD dan Forkopimda Kepulauan Nias, dan anggota DPRD se Kepulauan Nias. (red/rls humas provinsi sumut)

Mahfud MD: Dari Maluku Untuk Indonesia, Kita Rawat NKRI

BERITA MALUKU. Melalui ajang Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katholik I, Dewan Penggarah Ideologi Pancasila, Mahfud MD mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk terus merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang sudah dimulai dari Maluku.

"Mari kita rawat terus NKRI yang mulai dari Maluku melalui Pesparani Katholik ini," kata Mahfud dalam seminar nasional, yang berlangsung di Islamic center, Rabu (31/10), dibawah sorotan tema "Dari Maluku Untuk Indonesia Kita Rawat MKRI yang Damai dan Berkeadilan Melalui Budaya Menyanyi.

Dijelaskan, merawat NKRI bisa dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya lagi-lagu dan nyanyian, yang merupakan saran efektif untuk memperkuat identitas ke-Indonesia-an sekaligus merawat NKRI.

"Oleh sebab itu kepada para musisi dan penyanyi dianjurkan untuk bisa mengekspresikan kecintaannya kepada bangsa dan negara, apalagi Maluku terkenal dengan penyanyi yang memiliki suara merdu, yang bisa diimplementasikan untuk merawat NKRI," ucapnya.

Menurutnya, ekspresi kecintaan melalui musik dan lagu itu bisa disalurkan melalui musik-musik dalam berbagai genre (keroncong, pop, dangdurt, dan lain sebagaunya, termasuk mars hypne berbagai organisasi.

"Saya memang penikmat nyanyian dan musikn tetapi tidak mempunyai ilmu tentang seni musik dan lagu-lagu. Maka sesuai dengan judul saya bisa menyampaikan tentang NKRI yang harus dirawat dengan berbagai cara, termasuk dengan bernyanyi," tuturnya.

Program 100 Hari Kerja Bupati – Wakil Bupati Malra dan Walikota – Wakil Walikota Tual

BERITA MALUKU. Setelah dilantik oleh Gubernur, Rabu (31/10), Bupati – Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra), Muhammad Taher Hanubun – Petrus Beruatwarin dan Walikota – Wakil Walikota Tual, Adam Rahayaan – Usman Tamnge diperhdapakan dengan berbagai tantangan program kerja selama lima tahun kedepan.

Namun sebelumnya, ada beberapa program yang akan direaliasikan kedua Kepala Daerah dan wakil kepala daerah dalam 100 hari kerja.

Walikota Tual Adam Rahayaan, kepada awak media usai pelantikan, di kantor Gubernur mengatakan program akan dijalankan dalam 100 hari kerja yaitu mewujudkan sumber daya manusia yang religius, cerdas dan sehat/

"Program tersebut termasuk dalam 7 misi, yang dijabarkan dalam 28 program dan 113 kegiatan," ujarnya.

Semua misi, program dan kegiatan, kata Rahayaan tertuang dalam Visi, yaitu mewujudkan Tual, sebagai kota yang BERIMAN, yaitu Beriman, Ekonomi Responsif Akuntabel Demokratis dan Transparan.

Sementra itu, Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Taher Hanubun mengungkapkan, bahwa dalam program 100 hari kerja, dirinya akan membuat data base, sehingga bisa mengetahui apa yang diperlukan masyarakat Maluku Tenggara, serta menyelesaikan persoalan Kepala Ohoi (Desa) yang sampai saat ini belum diangkat sebagai sebagai pejabat Defenitive.

"Jadi paling tidak dalam 100 hari kerja , sudah harus 60 persen Kepala Desa (Ohoi) yang diangkat menjadi pejabat Defenitif," ucapnya. 

Sementara pembangunan Dirinya bersama Wakil Bupati akan lebih menfokuskan di Kecamatan Kei Besar.

"Saat kampanye ketika melihat kei besar maka orang melihat itu pedih, untuk itu sarana prasarana kei besar harus menjadi perhatian dan catatan khusus, dalam waktu 3 tahun kei besar akan menikmati jalan, listrik, air bersih dan Rumah Sakit,"ucapnya.

Dirinya optimis mampu menjalankan tugas dengan sebaik mungkin, dalam membangun Maluku Tenggara sebagai daerah yang lebih maju. 

"Karena saya berjuang bersama rakyat dan cinta akan daerah lebih dari cinta diri sendiri, maka saya akan bekerja dengan sebaik mungkin untuk kemajuan Maluku Tenggara," pungkasnya.

Unjuk Rasa, Kapi Minta KPK Tangkap Nanang dan Hermasyah Hamidi


Sejumlah peserta aksi saat didepan kantor bupati Lamsel
KALIANDA, KALIANDANEWS - Dukungan terhadap Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap kasus dugaan fee proyek Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) terus mengalir.

Setelah sebelumnya dari Gema Masyarakat Lokal (GML), kini giliran Komite Aksi Pemuda Indonesia (KAPI) yang mendesak KPK untuk menangkap seluruh oknum yang terlibat dalam skandal fee proyek Lamsel.

KAPI menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang Kantor Bupati Lamsel dan Kantor Dinas PU-PR, siang tadi (31/10).

Organisasi Kepemudaan (OKP) itu mendesak KPK untuk menangkap Plt. Bupati Lamsel, Nanang Ermanto. Sebab, pada sidang terduga Gilang Ramadhan (Bos PT. Sembilan Naga) beberapa waktu lalu, naman Nanang disebut menerima aliran dana itu.

"Tangkap Plt. Bupati Lamsel, Nanang Ermanto. Kami tidak rela Lamsel dipimpin oleh koruptor," pekik koordinator aksi Abdurrahman.

Selain itu, KAPI juga meminta KPK tidak tebang pilih dalam pengungkapan kasus skandal fee proyek di Kabupaten Khagom Mufakat ini.

"Tangkap Nanang, tangkap Kadis PU Lamsel Hermansyah Hamidi, PPK, PPTK dan seluruh oknum yang terlibat," tegasnya.

Senada juga dikatakan Ketua KAPI, Dedi Manda. Menurut Dedi, fakta persidangan kasus fee proyek Lamsel pekan lalu, di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung sudah jelas. Dalam sidang itu, sejumlah nama telah disebut memiliki keterlibatan dalam kasus itu.

"Sebab, sejak tahun 2016 lalu hingga 2018 ini mereka telah membentuk komitmen berupa penerimaan setoran fee proyek di Dinas PU-PR Lamsel," sebut Dedi.

Sama juga di sampaikan orator lainnya, Pirnando Lukman. Ia menegaskan, seluruh rekanan siduga telah diperas oleh oknum-oknum di Dinas PU-PR Lamsel.

Mereka dipaksa untuk menyetor sejumlah uang dengan persentase tertentu melihat nilai kegiatan proyek tersebut.

"Diduga Dinas PU-PR meminta setoran fee proyek sebesar 20 persen. Kemudian, untuk pokja kegiatan dimintai lagi dengan nilai 2,5 persen. Selain itu, masih ditambah lagi saat rekanan mengurus berkas. Mereka harus menyisihkan 3 persen untuk tanda tangan pejabat terkait," pekik Nando.

Ia menambahkan, apabila rekanan tidak memenuhi permintaan oknum Dinas PU-PR itu, rekanan diancam berkasnya tidak di tandatangani.

"Lampung Selatan sarang koruptor. Untuk itu, kami meminta KPK untuk menangkap seluruh oknum yang terlibat hingga ke akar-akarnya," tukasnya.

Berdasarkan pantauan, puluhan pemuda dari KAPI berunjukrasa di depan Pintu Gerbang Kantor Bupati Lamsel sekitar pukul 10.00 wib.

Kelang sekitar satu jam mereka berorasi, puluhan pemuda itu kemudian bergeser ke depan Kantor Dinas PU-PR Lamsel sekitar pukul 11.00 hingga aksi berakhir pukul 12.00 wib.

LAMI Bursel Harap Laitupa Penjabat Sebagai Sekda

Syahroel Pawa
BERITA MALUKU. Terhitung tanggal 1 November 2018, Syahroel Pawa sudah tidak bertugas lagi sebagai Sekertaris Daerah (Sekda). Pawa telah pensiuan dari jabatannya karena telah menginjak usia 60 Tahun.

Ketua Umum (Ketum) Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Wadud Loilatu kepada wartawan di Namrole, Rabu (31/01/2018) mengatakan, untuk mengisi kekosongan jabatan Sekda harus segera ditempati oleh seorang Penjabat Sekda yang cakap dalam administrasi dan pandai sehingga segala urusan kepemerintahan dapat berjalan dan tertata dengan baik.

Menurutnya, untuk melancarkan pertumbuhan dan tingkat kinerja Pemerintahan Bursel yang baik dan terkontrol maka Bursel membutuhkan seorang penjabat Sekda yang kapabel untuk menggantikan Syahroel Pawa yang telah pensiun pada tanggal 1 November ini.

Loilatu mengaku mendukung agar pemerintah daerah di bawah komando Bupati Tagop Sudarsono Soulissa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky diharapkan dapat merekomendasikan Kepala BKPSDM Bursel A M Laitupa untuk menduduki jabatan yang ditinggalan Syahroel Pawa.

"Pemerintah daerah di bawah komando Tagop dan Buce dapat memberi suport secara legal kepada pemerintah provinsi untuk mengorbitkan Abdul Mutalib Laitupa sebagai penjabat Sekda karena dipandang loyal dan bersinergi dengan semua elemen," tuturnya.

Dia menjelaskan, AM Latupa dipandang sangat layak, baik dari segi aturan dan persyaratan bahkan untuk pengalamaannya sudah tidak diragukan lagi.

"Lewat pengalamanya sebagai PLT Sekda beberapa tahun silam yang lalu dan saat ini menjabat sebagai kepala BPKSDM, kami berharap beliau layak dipromosikan sebagai Penjabat Sekda sambil menunggu penetapan sekda defenitif," harapnya.

Kendati begitu, sebagai putra daerah ia hanya dapat menyuarakan aspirasi dan menyerahkan seluruh proses dan keputusan kepada Bupati dan Wakil Bupati Bursel.

"Laitupa dari persyaratan sesuai aturan pun sangat memenuhi syarat dan layak. Tetapi semua kami serahkan kembali kepada Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati yang memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang akan menduduki jabatan tersebut," ucapnya. (AZMI)

Bupati – Wakil Bupati Malra dan Walikota – Wakil Walikota Tual Dilantik

BERITA MALUKU. Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff secara resmi melantik, Muhammad Taher Hanubun – Petrus Beruatwarin sebagai Bupati – Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra), dan Adam Rahayaan – Usman Tamnge sebagai Walikota – Wakil Walikota Tual.

Pelantikan di lantai tujuh kantor Gubernur, Rabu (31/10) itu, dihadiri Wakil Maluku, Gubernur Zeth Sahuburua, Seketaris Daerah Maluku, Hamin Bin Thahir, Bupati Maluku Tenggara Barat, Petrus Fatlolon, Wakil Walikota Ambon, Syarief Hadler, Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey, dan mantan Bupati Malra, Andreas Rentanubun.

Pelantikan Hanubun – Beruatwarin sebagai Bupati – Wakil Bupati Maluku Tenggara berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjhajo Kumolo nomor 131.81-7825 tahun 2018 tentang pengangkatan Bupati Maluku Tenggara masa jabatan 2018 -2023 dam SK nomor 132.81-7826 tahun 2018 tentang pengangkatan Wakil Bupati Maluku Tenggara Ir. Petrus Beruatwarin, masa jabatan 2018-2023.

Sementara pelantikan Rahayaan – Tamnge berdasarkan keputusan Mendagri nomor 131.81-5962 tahun 2018 tentang penggangkatan Walikota Tual dan nomor 132.81-5963 tahun 2018 tentang penggangkatan Wakil Walikota Tual masa jabatan 2018-2023.

Selain keputusan penganggakatan kedua kepala daerah – wakil kepala daerah, juga dikeluarkan SK  131.81-7824 tahun 2018 tentang pemberhentian Andreas Rentanubun sebagai Bupati Malra masa jabatan 2013-2018, SK Nomor 132.81-445 tahun 2018 tentang pemberhentian Wakil Bupati Malra Yunus Serang masa jabatan 2013 -2018 terhitung sejak ditetapkan sebagai calon Wakil Walikota Tual. SK Nomor 131.81-5960 tentang pemberhentian Walikota Tual Adam Rahayaan masa Jabatan 2013-2018 terhitung akhir masa jabatan 31 oktober 2018, dan SK nomor 132.81-7834 tahun 2018 tentang pemberhentian Wakil Walikota Tual Abdul Hamid Rahayaan sisa masa jabatan 2013-2018.

Gubernur dalam sambutannya, mengatakan pelantikan yang dilaksanakan adalah titik star dari sebuah perjalanan panjang bersama membangun dan membesarkan daerah.

Karena itu, dirinya meminta kepada semua elemen masyarakat Malra maupun Tual, mendukung penuh para pemimpin yang telah dilantik, patuhi setiap kebijakan yang ditetapkan, kerjakan apa diperintahkan, sebab mereka adalah pemimpin daerah.

"Manakalah mereka keliru ataupun menyimpang dan janji-janji kampanye yang pernah diucapkan, jangan pernah ragu untuk mengkritisi dan mengingatkan mereka, tentu saja dengan cara-cara yang santun dan sesuai dengan aturan," ucapnya

Orang nomor satu di Maluku ini berharap Bupati – Wakil Bupati Maluku Tenggara dan Walikota – Wakil Walikota Tual agar bersama masyarakatnya, untuk baku pegang tangan, baku topang angka beban, baku tolong bangun negeri, agar cahaya kemakmuran benar-benar terbit untuk menyinari gelapnya kemiskinan dan keterbelakangan, dan menyebar keseantero tanah evav tercinta ini.

Selaku wakil Pemerintah Pusat di daerah, dirinya meminta kepada kedua kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk harus saling mendukung, menghormati dan melengkapi satu dengan lain. Dengan kekompakan akan menjadi cerminan keteladanan bagi masyarakat.

"Kini posisi saudara-saudara adalah aktor utama yang menentukan apakah persoalan rakyat dapat terjawab atau tidak. Karena itu, kerja keras adalah kuncinya, ciptakan apartur birokrasi yang efektif dan tidak koruptif, hadirkan pwlayanan publik yang prima pada semua sektor," tuturnya.

Tak lupa dirinya berpesan, agar kedua kepala daerah dan wakil kepala daerah agar bergerak cepat menata agenda ekonomi dan pembangunan, lakukan analisa dan kajian-kajian strategis guna menyusun RPJMD kabupaten/kota masing-masing, yang hendaknya diselaraskan dengan rencana kerja pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

Gubernur: Seminar Pesparani Jadi Pembuktian Wujudkan Maluku Laboratorium Kerukunan Beragama

BERITA MALUKU. Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff mengungkapkan, seminar nasional Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani), menjadi pembuktikan kepada seluruh peserta bahkan secara luas masyarakat Indonesia, bahwa Maluku merupakan laboratorium kerukunan antar umat beragama.

"Melalui seminar nasional ini, keinginan kita menjadikan Maluku laboratorium kerukunan umat beragama, untuk merajut kebersamaan dan menjadi pegangan kita di Maluku untuk membangun bangsa ini," kata Gubernur dalam sambutaannya sebelum membuka seminar nasional di gedung Islamic Center, Rabu (31/10). Dibawah sorotan tema "Dari Maluku Untuk Indonesia Kita Rawat NKRI Yang Damai Dan Berkeadilan Melalui Budaya Menyanyi", dan sub tema "Maluku rumah Belajar Hidup Orang Basudara Dalam Keragaman Agama, Budaya dan Politik". 

Gubernur menjelaskan, dalam mewujudkan Maluku sebagai laboratorium kerukunan dan perdamaian terbaik di Indonesia didasarkan pada beberapa faktor, antara lain, Maluku pernah mengalami konflik sosial, antara umat Islam dan umat Kristen, yang dikenal sebagai salah satu konflik sipil terbesar di abad ini.

Selain itu, masyarakat Maluku dan Pemerintah di daerah ini juga memiliki success story yang luar biasa dalam melakukan proses rekonsiliasi, recorvery dan pembangunan perdamaian, bahkan kini Maluku telah berkembang menjadi salah satu daerah yang memiliki indeks kerukunan antar umat beragama tertinggi atau terbaik di Indonesia, setelah Bali dan NTT.

Dikatakan, pemerintah dan seluruh komponen masyarakat di daerah akan terus berjuang untuk menjadikan daerah ini sebagai daerah yang paling rukum dan damai di Indonesia, bahkan dunia.

"Cita-cita ini, bukan sekedar untuk mengejar prestise, tetapi bagaiamana membangun kualitas kerukunan dan kedamaian antar umat beragama yang sejati. Karena kami menyadari kekerasan yang mengatasnamakan agama selama beradab-adab merupakan salah satu kejahatan terburuk yang telah menghancurkan peradaban manusia, seperti yang pernah kami alami di daerah ini, orang Maluku bilang, sampe jua," ucapnya.

Menurutnya, pengalaman pembangunan perdamaian di Maluku, dapat dikatakan sebagai salah satu contoh peace building yang terbaik di Indonesia, bahkan mungkin juga di dunia.

Dalam konteks ini, lanjutnya masuk dan khususnya nyanyian bagi masyarakat Maluku mempunayi peran sangat besar sebagai instrumen untuk membangun dan merawat kerukunan dan persaudaraan sejati hidop orang basudara lintas suku, ahama dan kelompok.

"Karena itu melalui Pesparani ini mari kita kembangkan budaya menyanyi untuk memuji kekudusan Tuhan dan melalui budaya menyanyi juga mari kita suarakan persaudaraan dan perdamaian sejati untuk seluruh dunia," pungkasnya.

Bupati Bursel Tanam Perdana Bawang Merah di Desa Simi

BERITA MALUKU. Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa meresmikan penanaman perdana bawang merah di atas lahan seluas 3 Ha bersama 11 Kelompok Tani di Desa Simi, Kecamatan Waesama, Selasa (30/10) kemarin.

Bupati dalam sambutannya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Desa Simi yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bursel untuk meningkatkan usaha tani dari masyarakat.

"Pemerintah sangat mengapresiasi usaha tani ini, dan ini merupakan bukti perhatian pemerintah kepada masyarakat khususnya petani untuk meningkatkan usaha taninya demi meningkatkan ekonomi rumah tangga dari masyarakat," sebut Bupati.

Bupati dua periode ini mengatakan, pada umumnya masyarakat di Bursel selalu menanam tanaman jangka panjang seperti kelapa, coklat dan cengkih, dan itu sangat baik karena merupakan kehlian petani Maluku.

"Tetapi dalam meningkatkan nilai ekonomi keluarga, yang paling dibutuhkan itu adalah tanaman holtikultura. Biar tanaman berumur pendek namun per bulan kita bisa memanen hasil yang dapat meningkatkan nilai ekonomi keluarga dan itu dapat dilakukan secara berkelanjutan," jelas Tagop.

Tagop mengatakan kepada 11 kelompok tani yang telah dibentuk akan selalu mendapat perhatian dan pengawasan dari Dinas Pertanian, sehingga nantinya hasil produksi dari penanaman bawang merah ini bisa menghasilakn produk berkualitas.

"Nanti kelompok tani ini akan mendapat pengawasan dari dinas pertanian, sehingga hasilnya panen bawang merah ini bisa menjadi pemasukan kepada setiap anggota kelompok maupun dapat di juaal kepasar dan bisa dijadikan bibit untuk ditanam kembali," jelasnya.

Bupati kader PDIP ini menginginkan agar potensi tani yang ada ini dapat dikembangkan bukan cuma 3 hektar lahan saja, namun kedepan dapat di tingkatkan menjadi puluhan hektar.

Bupati berharap seluruh kelompok tani tak saling cemburu saat melihat hasil dari kelompok lain yang memiliki hasil baik. Namun hal dapat dijadikan sebagai motivasi, agar ke depan semakin baik lagi dalam meningkatkan hasil taninya.

"Kita harus saling menjaga antar sesama kelompok, jangan ada kecemburuan yang nantinya ada muncul niat untuk saling merusak tanaman dari kelompok lain. Kalau berhasil, ini akan menjadi perhatian Pemda melalui dinas Pertanian," tuturnya.

Tagop berharap lagi bukan bawang merah saja yang di tanam oleh 11 kelompok ini, namun harus divariasikan dengan kacang-kacangan dan sayur-sayuran.

"Desa Simi, dengan potensi yang ada ini harus lebih ditingkatkan, bukan hanya bawang merah saja, tetapi kalau bisa di variasikan dengan tanaman lain seperti kcang-kacangan dan bila perlu juga sayur-sayuran," pintanya.

Kades Simi, Nasir Rumakat dalam Laporannya menyampaikan bahwa, penanaman perdana bawang merah oleh 11 kelompok ini merupakan hasil keputusan dari musyawarah desa yang mengalokasikan anggaran dari dana desa tahun 2018 sebesar Rp.110.000.000.

"Dengan anggaran yang bersumber dari Dana desa tahun 2018 sebesar Rp.110.000.000 itu, kami bagi per kelompok sebesar Rp.10.000.000 dengan target total penanaman bawang merah pada 11 kelompok sebanyak 2.750 KG," rinci Kades.

Dengan kehadiran Bupati ujarnya, dapat menjadi motivasi bagi kelompok tani untuk dapat meningkatkan pendapatan mereka dan sekaligus merubah pola tanam tradisional menjadi pola tanam modern.

Rumakat berterima kasih kepada kepala Dinas Pertanian Aminudin Bugis yang telah bersama-sama dengan kelompok tani dalam mengawal proses penanaman bawang merah tersebut.

"Tak lupa jugq kami berterima kasih kepada Dinas Pertanian yang telah mendampingi kami mulai dari program penganggaran sampai dengan penanaman dan sekaligus mengawal kelompok tani ini sampai panen nanti," kata Rumakat.

Peresmian penaman Perdana bawang mera ini di awali dengan pemberian alat-alat tani yang diberikan langsung oleh Bupati dan anggota DPRD Kabupaten Bursel Sami Latbual, dan Dandim 1506/Namlea Letkol Inf Syarifuddin Azis kepada perwakilan masyarakat dan dilanjutkan dengan penanaman bersama bibit bawang merah.

Hadir pada kegiatan itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Bursel Alfario Soumokil, pimpinan OPD, Kapolsek Waesama IPTU Zainudin Bugis, Camat Waesama Ahmad Wael, tokoh agama dan tokoh masyarakat.(AZMI)

Sedang Mancing, Warga Kalianda Tersapu Ombak dan Hilang

Sejumlah warga saat mencari korban tenggelam

KALIANDA, KALIANDANEWS - Abdul Rahman warga Jati Indah Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan dikabarkan tenggelam dan hilang di Pantai Masin Kalianda, Rabu, (31/10/18) siang.

Berdasarkan informasi yang didapat Kaliandanews.com, Abdul Rahman tenggelam saat tengah memancing bersama temannya, namun naas ombak besar datang kemudian membawa Abdul Rahman yang kemudian tenggelam dan tidak terlihat lagi.

Sampai dengan pukul 18.30 upaya pencarian masih dilakukan oleh petugas Kepolisian, Polair, Pol PP maupun masyarakat sekitar dan keluarga korban tenggelam. "Blm ketemu," kata Camat Kalianda Erdiyansyah.

"Tadi udah ada keluarganya juga yang nunggu, sempet pingsan," kata salah seorang warga dilokasi. (Kur)

Nanang dan DPRD Lamsel Tandatangani MoU KUA-PPAA APBD

Nanang Ermanto saat penandatanganan MoU KUA-PPAS

KALIANDA, KALIANDANEWS - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan dan Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto menandatangani MoU KUA-PPAS APBD Kabupaten Lamsel Tahun Anggaran 2019 yang dilakukan pada Rapat Paripurna DPRD Lampung Selatan tentang Pengambilan Keputusan KUA-PPAS APBD Kabupaten Lamsel Tahun Anggaran 2019 di ruang DPRD setempat, Rabu (31/10/2018).

Sidang Paripurna dibuka oleh Ketua DPRD Lamsel, Hendry Rosyadi dan dihadiri Plt. Bupati Lamsel, Nanang Ermanto, para wakil ketua DPRD, Forkopimda Lampung Selatan, para Kepala OPD & Camat dilingkungan Pemerinta Kabupaten Lampung Selatan.

Sidang Paripurna Pengambilan Keputusan tersebut merupakan tindak lanjut dari Paripurna Penyampaian dan Penyerahan Rancangan KUA-PPAS yang telah dilakukan pada Selasa (23/10/2018) lalu dan telah disetujui oleh seluruh Fraksi DPRD Lampung Selatan.
Nanang Ermanto saat memberikan sambutan didepan anggota DPRD Lamsel

Plt. Bupati Lamsel, Nanang Ermanto menanggapi pandangan Fraksi - Fraksi yang diantaranya tentang Penurunan PAD, akan tetapi Nanang memastikan keseluruhan PAD Lampung Selatan mengalami Peningkatan, katanya.

"Mengenai keterlambatan KUA-PPAS yang dikarenakan suatu hal, tapi tidak akan mengganggu Penyerapan Anggaran 2019, semoga ditahun mendatang tidak akan terlambat", sambungnya.

Lalu Nanang mengatakan, semoga ditahun mendatang target penyusunan PAD, sudah bisa dilakukan menggunakan sistem e-budgeting dan e-planning agar lebih efektif dan menghemat waktu.

"Alhamdulillah dari seluruh Fraksi semuanya menyetujui, atas nama Pemkab Lamsel saya apreasi dan terimakasih kepada Ketua DPRD Lampung Selatan beserta jajaran terutama tim Badan Anggaran", ujarnya.
Ketua DPRD Lamsel, Hendry Rosyadi saat penandatanganan disaksikan oleh Plt. Bupati Nanang Ermanto

Ketua DPRD Lamsel, Hendry Rosyadi, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Fraksi dan Badan Anggaran yang telah melakukan pembahasan KUA-PPAS tersebut.

"Seluruh Fraksi menyetujui, dengan mengucap Alhamdulillah Rapat Paripurna ini ditutup," kata Hendry seraya sambil palu.
Plt. Bupati Nanang Ermanto saat menyalami salah seorang anggota DPRD Lamsel

Adapun salah rincian KUA-PPAS yaitu Pendapatan Daerah Rp. 2,1 triliun lebih, belanja daerah Rp. 2,2 triliun lebih, defisit Rp 114 milyar, lalu pembiayaan penerimaan sebesar Rp. 139 milyar, pembiayaan pengeluaran Rp. 24 milyar, selisih jumlah pembiayaan Rp. 114 milyar serta SILPA kosong. (ADV)

DPRD dan Pemkot Gunungsitoli Sahkan Perda Tentang Retribusi IMB

Penandatanganan berita acara |Foto: Ferry
Gunungsitoli,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gunungsitoli bersama Pemerintah Kota Gunungsitoli, mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) menjadi sebuah Peraturan Daerah (Perda) Kota Gunungsitoli, Senin (29/10/2018).

Pengesahan Perda tersebut digelar dalam bentuk rapat paripurna penyampaian pendapat akhir masing-masing Fraksi yang dilaksanakan di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli, Senin (29/10/2018).

"Adapun maksud dan tujuan pengesahan Ranperda itu adalah untuk mengatur, menata, mengendalikan dan mengawasi kegiatan mendirikan bangunan di Kota Gunungsitoli yang disertai dengan pemungutan retribusi daerah atas pelayanan IMB," terang Ketua Pansus retribusi IMB, DPRD Kota Gunungsitoli, Imanuel Ziliwu saat menyampaikan laporannya.

Selanjutnya Emanuel menjelaskan bahwa IMB tujuannya adalah untuk penataan bangunan yang sesuai dengan tata ruang Kota serta untuk menjaga kendala bangunan yang persyaratan administrasi dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan dimaksud.

"Sehingga pelayanan IMB diberikan dengan sasaran pembinaan penyelenggaraan bangunan serta administrasi bangunan atas pelayanan IMB dimaksudlah para wajib retribusi memberikan kewajibannya kepada daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah ,(PAD) yang manfaat dan kegunaannya adalah untuk memenuhi kesejahteraan
masyarakat Kota Gunungsitoli," tutur Imanuel.

Perda tersebut disahkan oleh DPRD Kota Gunungsitoli yang didalamnya terdiri atas lima Fraksi yakni: Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Gerakan Perubahan Indonesia Raya (Gerindra dan Nasdem), Fraksi Partai Golkar, Fraksi Demokrat (PAN dan PKB) serta Fraksi Hanura. (Ferry Harefa)

Search

Featured Post

5 Negara yang Terkenal akan Street Food Nikmat Mereka - IDN Times

Berwisata ke luar negeri tak lengkap rasanya jika tidak mencoba berbagai hal yang khas dari negara tersebut. Mulai dari tempat wisata , b...

Postingan Populer