"Masih seperti hari-hari biasanya, tidak ada transaksi yang berlebihan sejak empat hari belakangan ini," kata pedagang emas pinggiran yang berlokasi di depan toko emas Imel, Hanny, di Ambon, Selasa (22/8).
Ia mengatakan warga yang datang hanya melihat-lihat sebentar lalu pergi.
Selain itu ada juga warga yang datang meminta perhiasannya dicuci atau disambung (solder) karena patah.
Menurut Hanny, transaksi emas pinggiran jalan umumnya ramai saat menjelang hari - hari keagamaan.
"Kalau hari-hari biasa seperti sekarang ini tidak terlalu ramai. Saya sejak tiga hari belakangan ini baru berhasil membeli enam gram dan menjual kembali sebanyak 10 gram," ujarnya.
Hanny mengatakan, harga emas sekarang ini juga masih bertahan sejak beberapa bulan belakangan ini yakni Rp560.000/gram. Hal ini yang membuat orang mau menjual emasnya juga masih berpikir-pikir.
Begitu juga dengan emas yang dibeli dari masyarakat juga tergantung dari tingkat kerusakan.
"Kalau banyak yang putus atau emasnya sudah lama berarti harganya Rp360.000 hingga Rp390.000/gram. Kelihatan masih bagus Rp400.000/gram," katanya.
Hal itu sudah biasa, sebab sebelum dijual harus disolder lagi yang rusak kemudian dicuci sebelum dipajang di meja jualan.
Situasi seperti ini juga dialami pedagang emas pinggiran di depan kantor Pegadaian Ambon, Ros yang terlihat duduk- duduk saja.
"Kalau pun ada yang datang, hanya untuk mencuci maupun memperbaiki perhiasan emas yang rusak," katanya.
Ros menambahkan, selama ini selalu saja mengharapkan ada masyarakat yang tidak sanggup membayar cicilan di pegadaian, maka bisa dibayar lanjut dengan pengaturan terlebih dahulu. (MP-3)
No comments:
Post a Comment