PERAWANGPOS -- Katanya Saracen adalah gerombolan pembuat hoax. Katanya tiap anggota Saracen punya ratusan akun palsu. Katanya mereka dibayar ratusan juta untuk memproduksi hoax
Hm… Jadi ingat sama kubu kotak-kotak. Bukankah mereka yang seperti itu? Bukankah mereka yang dibeking oleh para cacing yang bermodal besar, sehingga hanya mereka yang berani bayar buzzer semahal itu?
Bukankah mereka selama ini adalah produsen hoax terbaik negeri ini? Bukankah mereka selama ini sering banget terbukti nyebar hoax?
Sementara kita?
Emang sih, kita pernah nyebar hoax. Tapi lebih sering karena faktor ketidaktahuan, atau karena jadi korban jebakan betmen.
Sementara mereka? Sering terbukti bahwa merekalah produsen dan distributor hoax terbaik. Dilakukan secara sengaja, terencana, dan terorganisir, dibayar pula. Kayak pegawai aja!
Berarti MEREKA adalah SARACEN yang sebenarnya.
Oke sip!
Kita sudah tahu siapa itu saracen. Dan jika mereka menuduh kita Saracen, tak perlu panik dan kalap, teman! Tak perlu repot-repot membantah, atau membela diri. Itu perbuatan mubazir.
Kita sudah tahu sejak lama bahwa mereka itu emang MALING TERIAK MALING.
Masih Ingat kasus OBOR RAKYAT? Dulu pun mereka menuduh kita sebagai dalangnya. Tapi belakangan ketahuan, kan? Justru pemilik Obor Rakyat akhirnya gabung dengan rezim mukidi.
Hm… Keknya Saracen ini semacam The New Obor Rakyat.
Lagipula Saracen itu kan panggilan sinis dari tentara salib kepada pasukan Muslim di masa Perang Salib. Itu adalah istilah yang sangat sinis dan melecehkan. SECARA LOGIKA, apa mungkin umat Islam bikin group yang artinya justru melecehkan kita sendiri?
Kita sudah tahu bersama, group mana yang hobi melecehkan umat Islam, group mana yang hobi mengkriminalisasi ulama, bukan?
Jadi ketika mereka menuduh kita SARACEN, artinya merekalah yang saracen. MALING TERIAK MALING, seperti biasanya.
Just that easy. (*)
*Penulis adalah pegiat media sosial
No comments:
Post a Comment