MATARAM,Sasambonews.Com- Anggota Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat TGH Hazmi Hamzar meminta pemerintah provinsi memperhatikan nasib para petani garam di tengah kelangkaan dan naiknya harga garam.
"Kenaikan ataupun kelangkaan garam itu bukan karena faktor cuaca, tapi karena yang membuat tidak pernah diperhatikan," kata Hazmi Hamzar di Mataram.
Ia menuturkan, seandainya pemerintah sejak awal memperhatikan para petani garam, kemungkinan persoalan kelangkaan maupun kenaikan garam tidak mesti terjadi. "Kita tahu selama ini, produk garam tidak menjadi komoditi andalan seperti komoditi lain, begitu ada kelangkaan dan lonjakan harga baru ramai-ramai kita ributkan, sedangkan pembinaan terhadap mereka tidak ada," sesal politisi dari PPP tersebut.
Menurut Hazmi Hamzar, mrlihat kondisi itu sudah saatnya pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten/kota memperhatikan kondisi para petani garam.
"Jangan buat petani kecewa, karena ketika produksi banyak mereka tidak tahu harus menjual kemana. Namun, ketika harga naik mereka baru di lihat. Ini tidak boleh lagi seperti itu," ucap Hazmi.
Saat ini ditengah melambungnya harga garam, seyogyanya SKPD di daerah merangkul petani, bagaimana meningkatkan produksi garamnya, sehingga ada kebanggan petani garam terhadap perhatian pemerintah.
Disinggung terkait kebijakan impor garam yang dilakukan pemerintah pusat, Hasmi Hamzar, menegaskan hal tersebut sudah menjadi domain pemerintah unuk memutuskan. Daerah tidak bisa mengintervensi lebih jauh. Hanya saja yang bisa dilakukan daerah, bagaimana mendorong para petani garam untuk meningkatkan produksi tahun ini.
"Kalaupun impor sudah keputusan pemerintah kebijakan itu hanya boleh satu kali tidak secara terus menerus, sebab kalau kembali impor petani akan bertambah kecewa, karena disaat diperintahkan meningkatkan produksi tapi masih tetap melakukan impor," tandas Hazmi Hamzar. 002
No comments:
Post a Comment