TRIBUN-VIDEO.COM - Untuk Tribunners yang hobi memasak, atau sedang belajar memasak, berikut ini resep lengkap Odeng Telur khas Sedap Skoy yang patut Tribunners coba.
Bahan:
- Telur
- 5 sdm tepung bumbu
- 3 sdm tepung beras
- 100 ml air
- Tepung panir
Cara Membuat:
- Kocok telur, masak tipis di atas teflon, angkat dan potong memanjang
- Tusuk bergelombang
- Lalu siapkan tepung bumbu dan tepung beras
- Buat dua adonan, tepung basah dan tepung kering
- Baluri telur dengan tepung basah dan kering berulang kali
- Selanjutnya goreng tenggelam di minyak panas
# Sedap Skoy # street food # odeng
Editor: Radifan Setiawan
Video Production: Muh Rosikhuddin
Sumber: Tribun Video
Berkah bulan puasa dirasakan para pedagang pasar takjil Banyuwangi Ramadhan Street Food. Di hari pertama berjualan, Kamis (23/3/2023), dagangan mereka laris-manis dibeli pengunjung.
Salah satu lokasi street food itu berada di Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Tukangkayu. Puluhan pedagang menjajakan aneka menu takjil. Mulai dari makanan, minuman, hingga camilan.
Dagangan mereka diserbu ratusan warga yang datang di lokasi pasar takjil. Mereka memilih menu takjil sesuai selera masing-masing.
"Hari ini ramai sekali. Alhamdulillah dagangan laris," kata Insiyah (46), pedagang aneka lauk-pauk, Jumat (24/3/2023).
Warga Kelurahan Kertosari itu merupakan pedagang pasar takjil musiman. Setiap Ramadhan, ia selalu menggelar lapak di area street food itu.
Insiyah menjual aneka lauk-pauk, antara lain berbagai olahan ayam, udang, daging, serta beberapa jenis sayur mayur. Makanan itu dijual antara Rp 5 ribu hingga Rp 22 ribu per bungkus.
"Kalau ramai begini, sehari bisa dapat Rp 1,5 juta," kata Insiyah. Nilai itu merujuk pada hasil dagangannya tahun lalu ketika kondisi ramai.
Insiyah mengaku membuat sendiri aneka makanan yang ia jual. Di dapur rumahnya sejak siang hari, ia dan beberapa anggota keluarga menyiapkan aneka lauk-pauk dan sayur-mayur untuk dijual di street food.
"Pengalaman tahun-tahun lalu, ramainya itu pada saat awal dan akhir Ramadhan. Jadi kita banyakin jualannya di awal-awal beguni," tambah dia.
Bukan hanya pedagang makanan yang meraup berkah. Pedagang minuman juga mendapat cuan dari pasar takjil. Salah satunya Jumani yang mengaku sudah enam tahun berdagang di "Banyuwangi Ramadhan Street Food" setiap bulan puasa. Ia menjajakan berbagai jenis minuman, mulai dari es buah hingga kolak.
"Ini tadi bawa cuma sedikit. Takutnya sepi. Ternyata ramai," kata Jumani.
Alhasil, dagangan Jumani sudah ludes habis sekitar sejam sejak digelar. Ia berencana membawa lebih banyak minuman esok hari.
"Kalau tahun lalu, bisa dapat sampai Rp 700 ribu per harinya," sambung Jumani.
Diketahui, "Banyuwangi Ramadhan Street Food" dibuka sepanjang bulan puasa. Acara dalam rangkaian Banyuwangi Festival itu digelar di puluhan tempat se-Kabupaten Banyuwangi.
Setiap kecamatan menghadirkan beberapa pasar takjil yang menjadi lokasi street food. Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi arus bawah selama Ramadan.
Simak Video "Kurma Episode 1: Arti Ramadan Menurut Islam" [Gambas:Video 20detik] (hil/fat)
Jakarta, Beritasatu.com - Berdagang pada bulan Ramadan merupakan salah satu hal yang paling dirindukan para pedagang. Pasalnya, mereka dapat meraup omzet mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Namun, hingga hari puasa H+3 ini, Uni Rezky, pedagang nasi kapau di Street Food Kramat Raya, Jakarta Pusat mengatakan jika dibandingkan Ramadan tahun lalu, terjadi penurunan omzet hingga 50 persen.
Penurunan omzet dipicu oleh larangan parkir bagi pengunjung di sekitar Street Food Kramat Raya, sehingga pembeli enggan untuk berburu takjil di tempat tersebut.
"Jauh banget ya tahun ini kayaknya. Kita enggak boleh parkir," kata Rezky saat ditemui B Universe di Street Food Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Sementara Ramadan 2022 lalu, Rezky menambahkan pemerintah mengizinkan pengunjung untuk parkir, sehingga dagangan masakan khas Bukittinggi laris manis diserbu pengunjung hingga mengantre di trotoar jalan.
"Tahun ini benar-benar sepi iya, tapi alhamdulilah untuk mengunjung adalah satu, satu gitu karena mungkin enggak boleh parkir. Jadi agak sulit," ucapnya.
Adanya larangan parkir tersebut, Rezky menuturkan mengalami penurunan pengunjung. Sementara tahun lalu, pengunjung ramai berdatangan setiap hari, bahkan hingga Lebaran.
Dengan begitu, Rezky menuturkan terjadi penurunan omzet 50 persen dibanding tahun lalu. Adapun omzet harian diraup pada Ramadan tahun lalu, yakni senilai Rp 30 juta.
Bubur kampiun dan lemang tapai, masakan khas Bukittinggi, Sumatera Barat, menjadi salah satu menu incaran warga Jakarta untuk berbuka puasa Ramadan, di Street Food Kramat Raya, Jakarta, Sabtu, 25 Maret 2023.
Adapun nilai Rp 30 juta ini didapatkan pada setiap hari Sabtu dan Minggu dan tanggal merah. Sementara hari lainnya, meski mengalami peningkatan namun tidak signifikan.
"Ada kali (omzet) 50% penurunannya. Kalau misalnya pengunjung dibebaskan boleh parkir, mungkin kembali seperti tahun kemarin. Walau hujan, kita tetap ramai," ucapnya.
Terkait larangan parkir ini, Rezky berharap pemerintah dapat memberi kelonggaran, sehingga pengunjung memutuskan pilihan berbuka dengan kuliner Sumatera Barat yang ditawarkan Street Food Kramat Raya. "Berharap sih agak dilonggarkan, disediakan tempat parkir," ucapnya.
Sementara itu, Ari, salah satu pembeli asal Medan mengatakan tertarik mencoba makanan khas Sumbar untuk mengobati rasa kangen kampung halaman.
"Kebetulan tadi lihat ada lemang tapai, di Medan suka makan lemang, lemang tapai begitu. Dan tahu ada Rumah Makan Kapau," ucapnya.
Ari menuturkan baru pertama kali berburu takjil di Street Food Kramat Raya. Hari ini, ia bersama istri kebetulan lewat dan mencoba untuk membeli beberapa makanan khas Sumbar. Mereka membeli ikan kembung bakar, bebek dan dendeng.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Liputan6.com, Banyuwangi - Para pedagang di berbagai pasar takjil Banyuwangi Ramadhan Street Food, menuai berkah. Dagangan mereka laris-manis dibeli pengunjung pada hari pertama Ramadhan.
Salah satu lokasi street food itu berada di Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Tukangkayu. Puluhan pedagang menjajakan aneka menu takjil. Mulai dari makanan, minuman, hingga camilan.
Dagangan mereka diserbu oleh ratusan warga yang datang di lokasi pasar takjil. Mereka memilih menu takjil sesuai dengan kegemaran masing-masing.
"Hari ini ramai sekali. Alhamdulillah dagangan laris," kata Insiyah, pedagang aneka lauk-pauk, Jumat (24/3/2023).
Warga Kelurahan Kertosari itu merupakan pedagang pasar takjil musiman. Setiap Ramadhan, ia selalu menggelar lapak di area street food itu.
Insiyah (46) menjual aneka lauk-pauk, antara lain berbagai olahan ayam, udang, daging, serta beberapa jenis sayur mayur. Makanan itu dijual antara Rp 5 ribu hingga Rp 22 ribu per bungkus.
"Kalau ramai begini, sehari bisa dapat Rp 1,5 juta," kata Insiyah. Nilai itu merujuk pada hasil dagangannya tahun lalu ketika kondisi ramai.
Insiyah mengaku membuat sendiri aneka makanan yang ia jual. Di dapur rumahnya sejak siang hari, ia dan beberapa anggota keluarga menyiapkan aneka lauk-pauk dan sayur-mayur untuk dijual di street food itu.
"Pengalaman tahun-tahun lalu, ramainya itu pada saat awal dan akhir Ramadhan. Jadi kita banyakin jualannya di awal-awal beguni," tambah dia.
Bukan hanya pedagang makanan yang meraup berkah. Pedagang minuman juga mendapat penghasilan yang lumayan dari pasar takjil.
Jumani, salah satu pedagang minuman, mengaku sudah enam tahun berdagang di Banyuwangi Ramadhan Street Food setiap bulan puasa. Ia menjajakan berbagai jenis minuman, mulai dari es buah hingga kolak.
"Ini tadi bawa cuma sedikit. Takutnya sepi. Ternyata ramai," kata Jumani.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo jadi tempat tujuan warga menunggu waktu berbuka puasa. Warga pun mengabadikan kemegahan masjid tersebut dengan berswafoto. Warga juga dapat menikmati takjil yang disediakan pengurus masjid.
2 dari 2 halaman
Dagangan Ludes Satu Jam Setelah Digelar
Alhasil, dagangan Jumani sudah ludes habis sekitar sejam sejak digelar. Ia berencana untuk membawa lebih banyak minuman esok hari.
"Kalau tahun lalu, bisa dapat sampai Rp 700 ribu per harinya," sambung Jumani.
Banyuwangi Ramadhan Street Food dibuka sepanjang bulan puasa. Acara dalam rangkaian Banyuwangi Festival itu digelar di puluhan tempat se-Kabupaten Banyuwangi.
Setiap kecamatan menghadirkan beberapa pasar takjil yang menjadi lokasi street food. Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi arus bawah selama Ramadan.
Adapun ide muncul berawal dari kesukaannya mencicipi makanan yang dijual di pinggir jalan.
"Saya buat street food, karena dengan hobi saya makan dan jalan-jalan, saya mau angkat menu-menu jalanan ke hotel bintang lima," kata Chef Rofik Maulana selaku Executive Chef di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).
Dengan pengalamannya belajar banyak menu makanan dari berbagai negara berbeda, Rofik memilih untuk memadukan makanan dari tiga kebudayaan berbeda, yaitu makanan khas Indonesia, peranakan dan Cantonese.
Ia mengambil inspirasi menu-menu yang dihadirkan berdasarkan kenangan selama bepergian di bulan Ramadan.
Di mana banyak sekali tempat-tempat yang menjual makanan-makanan sederhana namun tetap kaya rasa.
Dari puluhan menu berbuka yang ada, 80 persen dari keseluruhannya merupakan makanan khas Indonesia.
Bukan tanpa alasan, selain kuliner Indonesia punya cita rasa yang khas, banyak penikmat dari menu-menu buatannya menyukai kudapan khas Indonesia.
Ketika ditanya mengenai menu yang menjadi rekomendasinya, Rofik menyebut tiga menu dari kebudayaan berbeda dari puluhan menu yang telah ia persiapkan.
"Yang pertama itu shawarma,saya terinspirasi ketika belajar di Dubai. Kemudian ada yong tau foo yang saya pelajari di Singapura. Dan terakhir, yang paling spesial, kita sajikan kerang kiloan," jelas Chef Rofik.
Rofik menjelaskan bahwa kerang kiloan yang biasanya disajikan sebagai kudapan jalanan, telah ia persiapkan untuk dinikmati dengan cita rasa yang mewah.
Berbagai menu yang disajikan oleh Chef Rofik Maulana tersebut bisa dinikmati saat berbuka puasa sepanjang bulan Ramadan tahun ini.
Selain itu, Grand Sahid Jaya sebagai tempat sang chef menyajikan menu-menu racikannya membuat program “Berbuka Bersama."
Program ini diperuntukan bagi semua orang yang ingin merasakan cita rasa mewah dari street food saat buka puasa.
Tidak hanya menu hidangan dari Chef Rofik saja, Venny Artha selaku General Manager Grand Sahid Jaya Hotel mengatakan bahwa mereka yang berbuka juga bisa merasakan durian utuh sebagai pengalaman berbeda di bulan Ramadan.
"Untuk durian, kami ajak experience makan durian utuh tanpa diolah. Jadi kami menyediakan durian utuh untuk experience dalam bulan Ramadan," ungkap Venny Artha.
Adapun ide muncul berawal dari kesukaannya mencicipi makanan yang dijual di pinggir jalan.
"Saya buat street food, karena dengan hobi saya makan dan jalan-jalan, saya mau angkat menu-menu jalanan ke hotel bintang lima," kata Chef Rofik Maulana selaku Executive Chef di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).
Dengan pengalamannya belajar banyak menu makanan dari berbagai negara berbeda, Rofik memilih untuk memadukan makanan dari tiga kebudayaan berbeda, yaitu makanan khas Indonesia, peranakan dan Cantonese.
Ia mengambil inspirasi menu-menu yang dihadirkan berdasarkan kenangan selama bepergian di bulan Ramadan.
Di mana banyak sekali tempat-tempat yang menjual makanan-makanan sederhana namun tetap kaya rasa.
Dari puluhan menu berbuka yang ada, 80 persen dari keseluruhannya merupakan makanan khas Indonesia.
Bukan tanpa alasan, selain kuliner Indonesia punya cita rasa yang khas, banyak penikmat dari menu-menu buatannya menyukai kudapan khas Indonesia.
Ketika ditanya mengenai menu yang menjadi rekomendasinya, Rofik menyebut tiga menu dari kebudayaan berbeda dari puluhan menu yang telah ia persiapkan.
"Yang pertama itu shawarma,saya terinspirasi ketika belajar di Dubai. Kemudian ada yong tau foo yang saya pelajari di Singapura. Dan terakhir, yang paling spesial, kita sajikan kerang kiloan," jelas Chef Rofik.
Rofik menjelaskan bahwa kerang kiloan yang biasanya disajikan sebagai kudapan jalanan, telah ia persiapkan untuk dinikmati dengan cita rasa yang mewah.
Berbagai menu yang disajikan oleh Chef Rofik Maulana tersebut bisa dinikmati saat berbuka puasa sepanjang bulan Ramadan tahun ini.
Selain itu, Grand Sahid Jaya sebagai tempat sang chef menyajikan menu-menu racikannya membuat program “Berbuka Bersama."
Program ini diperuntukan bagi semua orang yang ingin merasakan cita rasa mewah dari street food saat buka puasa.
Tidak hanya menu hidangan dari Chef Rofik saja, Venny Artha selaku General Manager Grand Sahid Jaya Hotel mengatakan bahwa mereka yang berbuka juga bisa merasakan durian utuh sebagai pengalaman berbeda di bulan Ramadan.
"Untuk durian, kami ajak experience makan durian utuh tanpa diolah. Jadi kami menyediakan durian utuh untuk experience dalam bulan Ramadan," ungkap Venny Artha.
TANJUNG, kontrasonline.com – Setelah bertahun-tahun berjualan di samping Pendopo Bersinar atau di dekat Mesjid Pancasila, para pedagang kaki lima tidak diizinkan lagi.
Spanduk pemberitahuan larangan berjualan juga terpampang diarea tersebut.
Kepala satuan Polisi Pamong Praja (KasatPol PP) Tabalong, Tazerianur menegaskan larangan tersebut.
“Selamanya tidak boleh lagi berjualan disitu” ujarnya pada kontrasonline.com, kemarin.
Tazeri mengungkapkan ada beberapa alasan mengapa pihaknya tidak lagi mengizinkan para pedang berjualan.
“Alasannya untuk keindahan dan kebersihan Pendopo, kedua mengganggu arus lalulintas jalan arah samping pendopo dan mesjid serta menyulitkan parkir jamaah mesjid. Tiga poin inilah kenapa jadi ditertibkan” bebernya.
Ia menyampaikan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pengurus mesjid.
“Ketua mesjid juga mendukung karena jamaahnya kesulitan parkir” timpalnya.
Tazeri mengungkapkan para pedagang juga sudah mengadakan pertemuan dikelurahan dengan instansi terkait.
“Dengan para pedagang sudah ada rapat di fasilitasi Lurah, dihadiri Disperidagkop umkm dan Dinas Perkim juga Satpol PP” terangnya.
Menurutnya pimpinan menyarankan agar pedagang bergeser ke arah Stadion karena ada lahan kosong.
“Di samping Stadion, arah depan Perpusda, ada lahan kosong, disitu diarahkannya. Kalau bisa (rombong) yang mobile, bukan ditaruh menetap jadi bisa dipindah kalau misal ada acara” jelasnya.
“Nanti kami cek juga yang disamping stadion tersebut, apa patut disarankan pada pimpinan supaya bisa dibuatkan warung berjejer supaya bagus dan rapi serta bisa ditata sehingga bisa ditarik Retribusi juga” timpalnya.
Namun sebagian pedagang masih ingin mencari sendiri lokasi berjualan yang baru.
“Ada informasi mau dibelakang Pendopo. Menurut kami pada prinsifnya kalau itu lahan milik pribadi kami tidak bisa melarang, tapi kalau parkirnya dipinggir jalan, lalulintas terhambat terpaksa kami turun tangan lagi” ucapnya.
“Bagus saja kalau disitu, asal mereka sediakan halaman untuk parkir” sambungnya
Tazeri menegaskan pihaknya tidak melarang orang untuk berjualan asal jangan sampai mengganggu lalulintas, ketertiban dan keindahan lingkungan. (Boel)
SHIZUOKA - Jerome Polin bersama ketiga sahabatnya: Tomo, Yusuke, dan Otsuka melakukan perjalanan keliling kawasan Gunung Fuji. Di sana, mereka berburu street food dan menjajal permainan ATV.
Dengan latar pemandangan Gunung Fuji yang menakjubkan, Jerome dan Tomo berboncengan di atas ATV. Sementara Yusuke membonceng Otsuka. Menggunakan ATV, mereka harus menjajal rute sejauh 5 kilometer.
BACA JUGA:
“Wah, enak banget suasananya. Pemandangan ini cuma ada di Jepang ya,” ujar Otsuka yang takjub dengan apa yang dilihatnya.
Puas bermain ATV, empat pria muda yang tergabung dalam Wasedaboys ini melanjutkan perjalanan mereka ke Oshino Hakkai, destinasi wisata yang menawarkan delapan mata air di Oshino, Yamanashi, Jepang.
Mata air tersebut terbentuk dari air akuifer asal Gunung Fuji yang keluar ke tanah. Oshino Hakkai juga merupakan salah satu objek wisata yang terkenal dan masuk dalam Mount Fuji World Cultural Heritage Site Asset.
BACA JUGA:
Masih di area Pegunungan Fuji, tak lengkap rasanya jika Wasedaboys tidak mencoba beragam street food di area Oshino Hakkai. Mereka mencoba Daifuku (Mochi Strawberry), Kusa Mochi (Mochi tradisional Jepang), Dango, hingga jajanan khas Korea, Corndog.
Penasaran dengan keseruan Wasedaboys keliling area Gunung Fuji? Anda dapat menonton video lengkapnya di channel YouTube Nihongo Mantappu.*
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mochamad Iriawan memuji kawasan PKL di Jalan Dr Rajiman yang kini tertata sudah baik. Hal itu diungkapkan sosok yang akrab disapa Iwan Bule yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Wakil Presiden RI
Iwan Bule menghadiri acara peresmian penertiban PKL di Jalan Dr Rajiman, Kota Bandung, Senin (20/3/2023).
Iwan Bule menilai bahwa jika ditata dengan baik, PKL di Kota Bandung bisa menjadi daya pikat wisatawan untuk berkunjung dan berlama-lama tinggal di Bandung.
Iwan Bule menyontohkan kawasan PKL di Singapura yang bisa menjadi destinasi wisata bagi para wisatawan seluruh dunia.
"Oleh sebab itu kita jangan kalah dengan Singapura yang memiliki pusat jajanan seperti Newton Food Centre. Di Bandung kita juga punya banyak makanan-makanan daerah yang beraneka ragam. Sudah tentu rasanya juga pasti enak, apalagi di Kota Bandung," kata Iwan Bule.
Iwan Bule menegaskan bahwa Jajanan jalanan atau 'street food' bisa menjadi kekayaan tak benda.
Asal dipromosikan dan dilestarikan dengan benar.
Bandung memiliki beragam makanan khas seperti peyeum Bandung, soto bandung, sale pisang dan lainnya.
Jika lebih luas lagi di lingkup Jabar, kata Iwan Bule, kekayaan makanan ini juga akan lebih banyak lagi.
"Semisal empal gentong, kupat tahu Singaparna, burayot, dodol Garut dan lain sebagainya. Jika diwadahi dengan baik di satu tempat yang tepat maka dipastikan menjadi objek wisata baru yang akan banyak dikunjungi," tutur Iwan.
Iwan menambahkan bahwa kawasan PKL di Dr Rajiman sebenarnya bisa juga dijadikan tempat wisata jika sudah ditata seperti saat ini. Terlebih di sini pun terdapat para penjual hewan peliharaan.
"Selain sambil jajan makanan, pengunjung di sini bisa melihat hewan peliharaan, terlebih lagi saat ini tren memelihara hewan peliharaan semakin hari semakin meningkat, khususnya memelihara kucing," katanya.
Selain itu Iwan Bule pun menilai banyak ruang terbuka di Kota Bandung yang bisa mewadahi PKL untuk mengembangkan usahanya. Namun ia menegaskan dengan sebuah catatan, PKL harus mau untuk tertib ketika berjualan.
"Di sisi lain penertiban dan pengelolaan PKL secara benar merupakan tanggung jawab kita bersama. Tujuannya agar kenyamanan antara pembeli dan penjual menjadi lebih kondusif," ujar Iwan.
"Selaku Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pekerja dan Pedagang Kaki Lima (APPKL) Bandung, saya sangat mengapresiasi pisan inisiatif ini (penertiban kawasan PKLJalan Dr Rajiman) agar berjualannya lebih gemah ripah repeh rapih. Insya Allah maju dan berkembang selalu, para pelaku UMKM Jawa Barat Khususnya Kota Bandung," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua APPKL Kota Bandung Iwan Suhermawan berterima kasih atas kehadiran Iwan Bule pada acara tersebut. Menurut Iwan, kehadiran Iwan Bule ini adalah sebagai bentuk apresiasi rasa hormat kepada para pedagang kaki lima.
"Pak Iwan Bule rela datang ke tempat ini. Beliau pun dengan senang hati mengitari lokasi ini dan berbincang langsung dengan para PKL. Ini merupakan suatu kehormatan yang luar biasa dari beliau," kata Iwan. (*)
Bisnis street food adalah salah satu bisnis yang masih tetap bertahan hingga saat ini, bahkan di era digital seperti sekarang ini. Bisnis street food menawarkan makanan praktis dan murah yang menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingoin makan cepat dan murah. Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang peluang bisniis street food di era digital.
Salah satu faktor yang mempengaruhi peluang bisnis street food di era digital adalah teknologi. Teknoilogi membuat pemasaran menjadi lebihy mudah melalui media sosial dan platform online. Dengan adanya teknologi ini, peluang untuk menjangkau pelanggan potensial yang lebnih luas menjadi lebih besar. Selain itu, teknologi juga membantu para pengusaha street food dalam mengembangkan bisnis mereka dengan cara yang lebih modern dan inovatif.
Tren kuliner lokal dan tradisional juga menjadi faktor yang mempengaruhi peluang bisnis steet food di era digital. Masyarakat semakin tertarik untuk mencoba makanan lokal dan tradisional, sehingga menjadikan pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati makanan autentik dan mengalami kebudayaan setempat. Dalam hal ini, para pengusaha street food dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan menyajikan makanan khas daerah atau makanan tradisional yang akan menarik mintat pelanggan.
Selain itu, biaya produksi yang rendah menjadi keuntungan bagi pelaku bisnis street food. Bisnis street food biasanya membutuhkan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan bisnis makanan di restoran atau kafe. Dengan biaya produksi yang rendah, peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pula.
Fleksibilitas dan inovasi juga menjadi faktor penting dalam bisnis street food. Bisnis street food memiliki fleksibilitas dalam hal penjualan, misalnya bisa dijual di tempat yang berbeda setiap hari atau setiap minggu. Saelain itu, peluang untuk inovasi dalam menu atau pengolahan makanan lebih besar karena bisnis street food biasanya tidak terikat pada menu yang sama setiap hari.
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pelaku bisnis street food di era digital. Pesaingan yang ketat dan peraturan kesehatan yang lebih ketat menjadi tantangan bagi para pengusaha street food. Untuk menghadapi tantangan ini, para pengusaha street food harus mengikuti perkembangan dan memperhatikan kualitas produk mereka agar bisnis mereka tetap sukses.
Dalam kesimpulannya, bisnis street food masih memiliki peluang yang besar di era digital. Teknologi, tren kuliner lokal dan tradisional, biaya produksi yang rendah, fleksibilitas, dan inovasi menjadi faktor yang mempengaruhi peluang bisnis street food di era digital. Para pengusaha street food perlu memperhatikan tantangan yang dihadapinya dan mengikuti perkembangan agar bisnis mereka tetap sukses di masa depan.
Konten kreator edukasi, Jerome Polin, kembali membagikan video seru dan edukatif di YouTube channel miliknya. Pria berumur 24 tahun tersebut merupakan salah satu penerima beasiswa di perguruan tinggi Waseda University, Jepang.
Banyak peminat, kini channel Nihongo Mantappu milik Jerome sudah mencapai lebih dari 10 juta subscribers. Selama berkuliah di Jepang, Jerome kerap membagikan kegiatan kampusnya kepada para penonton.
Saat ini, Jerome yang sedang berada di Jepang kembali membuat konten Japan Trip bersama ketiga sahabatnya, Wasedaboys, dalam rangka sebuah project untuk mempromosikan wisata-wisata yang ada di Jepang.
Pada episode Wasedaboys Japan Trip kali ini, Jerome, Tomo, Yusuke, dan Otsuka berkesempatan untuk mengelilingi area Gunung Fuji untuk hunting street food dan main ATV!
Disuguhi indahnya pemandangan Gunung Fuji, Jerome dan Tomo berboncengan di atas ATV. Sedangkan Yusuke berboncengan bersama Otsuka. Dengan rute sejauh 5 km yang dilewati, Wasedaboys tampak begitu bersemangat dan bersenang-senang di atas ATV.
“Wah enak banget suasananya. Pemandangan ini cuma ada di Jepang, ya,” ujar Otsuka.
Puas bermain ATV, mereka melanjutkan aktivitasnya dengan makan siang di sebuah restoran, kemudian melanjutkan penjelajahannya ke tempat bernama Oshino Hakkai. Sesuai dengan artinya, Objek wisata Oshino Hakkai menyajikan delapan mata air yang ditemukan di Oshino, Yamanashi, Jepang. Air akuifer dari Gunung Fuji keluar ke tanah untuk membentuk mata air ini. Oshino Hakkai juga merupakan salah satu objek wisata yang terkenal dan masuk ke dalam Mt. Fuji World Cultural Heritage Site Asset.
Masih di area Pegunungan Fuji, tak lengkap rasanya jika Wasedaboys tidak mencoba beragam street food di area Oshino Hakkai. Mereka kemudian mencoba Daifuku (Mochi Strawberry), Kusa Mochi (Mochi tradisional Jepang), Dango, hingga jajanan khas Korea yaitu corndog.
Buat yang penasaran dengan keseruan Wasedaboys keliling area Gunung Fuji, langsung aja cek videonya hanya di YouTube Channel Nihongo Mantappu, ya!
---
PT Suara Mas Abadi (SMA) dengan label Hits Records adalah perusahaan bergerak dalam bidang industri rekaman di bawah PT Star Media Nusantara (SMN) yang merupakan bagian dari PT MNC Studios International Tbk.
Hits Records memantapkan fokusnya kepada karya musik bergenre Pop, Folks, RnB, dll. Kesuksesan Hits Records dapat dilihat dari talenta-talenta yang dimiliki, seperti Andmesh Kamaleng, Mahalini Raharja, Nuca, Novia Bachmid, dll.
PT Suara Mas Abadi mengembangkan diri dengan membentuk divisi digital yang diberi nama StarHits dengan fokus untuk monetisasi aset digital MNC group, bekerjasama dengan banyak konten kreator untuk memproduksi konten yang bermutu.
StarHits juga ditunjuk oleh YouTube sebagai MCN (Multi Channel Network). Selain menyediakan layanan dalam pengelolaan konten, StarHits memiliki tujuan untuk mendistribusikan konten secara efektif ke seluruh platform media untuk meningkatkan jangkauan audiens, perlindungan konten atau hak cipta, & monetisasi konten.
Bisnis street food adalah salah satu bisnis yang masih tetap bertahan hingga saat ini, bahkan di era digital seperti sekarang ini. Bisnis street food menawarkan makanan praktis dan murah yang menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingoin makan cepat dan murah. Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang peluang bisniis street food di era digital.
Salah satu faktor yang mempengaruhi peluang bisnis street food di era digital adalah teknologi. Teknoilogi membuat pemasaran menjadi lebihy mudah melalui media sosial dan platform online. Dengan adanya teknologi ini, peluang untuk menjangkau pelanggan potensial yang lebnih luas menjadi lebih besar. Selain itu, teknologi juga membantu para pengusaha street food dalam mengembangkan bisnis mereka dengan cara yang lebih modern dan inovatif.
Tren kuliner lokal dan tradisional juga menjadi faktor yang mempengaruhi peluang bisnis steet food di era digital. Masyarakat semakin tertarik untuk mencoba makanan lokal dan tradisional, sehingga menjadikan pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati makanan autentik dan mengalami kebudayaan setempat. Dalam hal ini, para pengusaha street food dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan menyajikan makanan khas daerah atau makanan tradisional yang akan menarik mintat pelanggan.
Selain itu, biaya produksi yang rendah menjadi keuntungan bagi pelaku bisnis street food. Bisnis street food biasanya membutuhkan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan bisnis makanan di restoran atau kafe. Dengan biaya produksi yang rendah, peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pula.
Fleksibilitas dan inovasi juga menjadi faktor penting dalam bisnis street food. Bisnis street food memiliki fleksibilitas dalam hal penjualan, misalnya bisa dijual di tempat yang berbeda setiap hari atau setiap minggu. Saelain itu, peluang untuk inovasi dalam menu atau pengolahan makanan lebih besar karena bisnis street food biasanya tidak terikat pada menu yang sama setiap hari.
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pelaku bisnis street food di era digital. Pesaingan yang ketat dan peraturan kesehatan yang lebih ketat menjadi tantangan bagi para pengusaha street food. Untuk menghadapi tantangan ini, para pengusaha street food harus mengikuti perkembangan dan memperhatikan kualitas produk mereka agar bisnis mereka tetap sukses.
Dalam kesimpulannya, bisnis street food masih memiliki peluang yang besar di era digital. Teknologi, tren kuliner lokal dan tradisional, biaya produksi yang rendah, fleksibilitas, dan inovasi menjadi faktor yang mempengaruhi peluang bisnis street food di era digital. Para pengusaha street food perlu memperhatikan tantangan yang dihadapinya dan mengikuti perkembangan agar bisnis mereka tetap sukses di masa depan.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Budaya Korea sejak beberapa tahun lalu menjadi hype tak hanya di Indonesia, tetapi hampir seluruh dunia. Budaya mereka yang banyak digemari yaitu aneka kulinernya, khususnya jajanan kaki lima atau biasa disebut Korean street food.
Mulai dari corndog, tteokbokki, odeng, dan banyak lagi, kini banyak digemari masyarakat termasuk di Pangkalpinang sendiri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang DR. dr. Masagus M. Hakim menyebut, pemeriksaan dari Dinas Kesehatan melalui sanitarian Puskesmas melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan ke Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) di wilayah kerja masing-masing.
"Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) merupakan salah satu pengawasan yang kita lakukan, kita datang kunjungan menggunakan form inspeksi berupa poin-poin penilaian," sebut Hakim kepada Bangkapos.com, Senin (13/3/2023).
Kata Hakim, hingga kini yang telah dilakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di sejumlah pedagang jajananKorea di Pangkalpinang masih dalam kategori aman.
"Alhamdulillah sejauh ini belum ada laporan kejadian luar biasa terkait pangan tersebut, sejauh ini pemeriksaan IKL masih aman," jelasnya.
Hakim mengimbau para pelaku usaha untuk selalu menerapkan higiene sanitasi bagi tempat usahanya dan untuk konsumen lebih jeli dalam memilih makanan yang higienis.
"Dan masyarakat wajib memperhatikan pada makanan kemasan yang mencantumkan label kode MD, ML, BPOM, Halal," tambahnya.
BANDUNG.RAYA.ID - Beberapa tahun terakhir demam Budaya Korea Selatan terjadi di Indonesia. Bukan hanya musik atau serial dramanya saja, makanan khas Korea juga menjadi sangat populer di Indonesia.
Peluang Bisnis di bidang kuliner sangat menjanjikan, salah satunya dengan berjualan makanan atau jajanan khas Korea. Jajanan ini sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi millenial.
Berikut ini ada 8 jajanan Korea atau Korean Street Food yang bisa jadi referensi atau ide bisnis jualan kuliner yang wajib kamu coba.
Hottang atau Hotdog Kentang yaitu makanan yang banyak muncul di drakor atau drama Korea. Salah satunya di drama Hospital Playlist.
Bahan dasar jajanan hottang ini yaitu sosis dan kentang yang dibalut tepung. Biasanya dinikmati dengan saos tomat dan sambal. Yang menjadi istimewa, hottang ini berisi keju lumer mozarella, menambah cita rasa yang begitu lezat.
Gyeran-bbang merupakan roti pluffy yang di atasnya emmiliki toping telur utuh.
Jajanan satu ini cocok untuk dijadikan sarapan.
Gyeran-bbanh terbuat dari bahan yang mudah dicari. Seperti tepung terigu, butter, dan susu cair. Terasa enak karna didalamnya terdapat keju yang meleleh.
3. Odeng
Odeng yaitu camilan rebusan yang dijual dengan tusuk sate. Odeng terbuat dari olahan bakso daging ikan yang begitu enak. Jajanan ini menjadi cemilan favorit penduduk Korea.
Makan merupakan suatu aktivitas wajib manusia untuk bertahan hidup. Tak jarang banyak orang yang merasa makan di rumah terasa membosankan. Karena alasan tersebut, umumnya masyarakat memutuskan makan di luar rumah dalam waktu tertentu.
Menurut data hasil survei Rakuten Insight Center, sebanyak 43 persen responden survei di Indonesia memutuskan makan di luar rumah dalam kurun waktu beberapa kali dalam seminggu. Survei dengan 13.670 responden tersebut juga mencatat bahwa 17 persen responden mengaku makan di luar dalam kurun waktu beberapa kali dalam sebulan. Menariknya, 2 persen dari responden mengaku tak pernah makan di luar rumah.
Dalam survei dengan jumlah responden yang berbeda, Rakuten juga mencatatkan bahwa 79 persen dari 13.350 responden lebih suka melakukan aktivitas makan di luar rumah pada keda pedagang kaki lima bahkan street food. Sementara itu, 46 dan 45 persen responden tercatat mengaku seringkali melakukan aktivitas makan di luar rumah pada restoran cepat saji dan restoran biasa. Sementara itu, 7 persen dari responden mengaku suka melakukan aktivitas makan di luar rumah pada restoran mewah.
Dengan jumlah responden yang sama yakni 13.350, Rakuten juga mencatat bahwa waktu favorit masyarakat Indonesia untuk melakukan aktivitas makan di luar adalah saat makan malam. Sebanyak 70 persen responden mengaku lebih sering makan di luar rumah saat waktu makan malam, sementara sebanyak 57 persen responden lebih sering makan di luar rumah saat waktu makan siang.
Selain itu, sebanyak 19 persen responden mengaku sering makan di luar pada saat sarapan. Bahkan 5 persen responden mengaku sering makan di luar rumah pada waktu brunch, atau makan di pertengahan waktu sarapan dan makan siang.
Baru-baru ini banyak sekali food vlogger dari berbagai media sosial seperti tiktok,youtube,istagram yang membuat konten mengenai kulineran makanan dan mereview makanan.Salah satunya di kota bandung.Bandung sendiri merupakan kota yang dikenal dengan kota paris van java dikenal sebagai kota belanja,mall dan factory outlet yang banyak tersebar.Selain itu,kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner.Maka tak heran banyak sekali para wisatawan yang berkunjung ke bandung,selain untuk berwisatawan mereka berburu juga kulineran di bandung ini.
Bandung sendiri memiliki banyak berbagai Hidden Gem.Salah satunya Hidden Gem yang ada di jalan cilaki.Jalan cilaki juga dikenal dengan salah satu tempat kulineran malam di bandung.Street food cilaki ini tidak hanya menjual berbagai macam makanan saja,tetapi ada juga yang menjual barang-barang,pakaian,sepatu,dan lain-lainnya.
Salah satu Hidden Gem atau street food yang ada di cilaki yaitu dimsum.Dimsum sendiri adalah jenis makanan ringan yang berasal dari china.Maka ini sangatlah terkenal di berbagai kalangan dan sangat terkenal.Salah satunya di kota bandung ini.Dimsum ini selain rasanya yang enak,harganya pun terjangkau dan banyak sekali variannya.
Dimsum yang cukup terkenal di street food cilaki ini adalah dimsum house.Dimsum house sendiri sudah memiliki berbagai cabang di bandung.Buka setelah magrib sampai dengan habisnya dimsumnya yang di jual.Dan dalam sehari dimsum house ini mengeluarkan dan menjual dimsum banyak sekali dengan omset yang di dapat tidak sendikit,dan terjual cepat sekali sangking larisnya.
Dimsum house ini banyak sekali menyediakan berbagai varian dimsum,minuman.Ada varian dimsum goreng dan dimsum kukus.Dimsum house sendiri sudah banyak sekali peminatnya yang meriewnya,seperti para tiktokers,youtubers,selebgram,dan banyak sekali.Tidak jarang yang sudah mencoba dimsum house mereka ini datang kembali karena kualitasnya,harganya yang bersahabat dan ramah di dompet.
Untuk bisa menikmati dimsum house ini kita harus datang dari awal,karena baru saja penjualnya datang dan mempersiapkan dagangannya,sudah banyak sekali yang mengantri lumayan cukup panjang antriannya.Makanya tak jarang dari mereka yang ingin mencoba,membeli,dan menikmatinya mereka kehabisan,walaupun sudah mengeluarkan dan menjual banyak sekali akan tetapi tetap saja banyak yang masih belum kebagian dan kehabisan,karena sangking enaknya dan murahnya dimsum house ini sampai-sampai laku keras.
JABAR EKSPRES – Mari kita bahas kuliner street food hidden gem di Bandung yang lagi jadi perbincangan karena viral di tiktok dan banyak di review.
Nah, geng, lagi happening nih food vlogger dari tiktok, youtube, dan istagram yang review makanan. Salah satu kota yang jadi spot favorit mereka adalah Bandung. Kita tahu kan Bandung itu kota Paris van Java yang terkenal sebagai pusat belanja, mall, dan factory outlet. Tapi, selain itu Bandung juga punya jagoan wisata kuliner, jadi gak heran kalau banyak turis yang jalan-jalan ke sini untuk nyobain makanan enak.
Di Bandung, banyak banget hidden gem alias tempat makan yang gak terlalu terkenal tapi punya cita rasa yang top markotop. Salah satunya ada di Jalan Cilaki, yang juga terkenal sebagai tempat kuliner malam. Tempat makan di sini nggak cuma jualan makanan, tapi juga ada yang jualan barang-barang lain, kayak pakaian dan sepatu.
Salah satu hidden gem atau street food yang ada di Cilaki itu dimsum. Buat yang belum tahu, dimsum itu makanan ringan asal China yang bikin banyak orang ketagihan, apalagi di Bandung ini. Dimsum ini selain enak, harganya juga terjangkau dan varian rasanya banyak banget.
Yang paling hits di street food Cilaki ini ya Dimsum House. Dimsum House ini udah punya banyak cabang di Bandung. Buka pas maghrib dan jualannya cuma sampai habis aja, karena setiap hari dimsumnya laku banget. Omsetnya juga lumayan gede dan cepat banget habisnya.
Bogordaily.net – Berikut enam street foodIndonesia yang masuk daftar 50 jajanan terenak di Dunia. Pisang goreng sempat ramai jadi perbincangan karena Taste Atlas menobatkan makanan tersebut sebagai dessert gorengan terbaik.
Street food atau makanan yang dijajakan di tepian jalan, menurut FAO (Food and Agricultural Organization) didefinisikan sebagai makanan dan minuman siap saji yang disiapkan dan/atau dijual di tempat umum atau jalanan.
Kali ini Taste Atlas kembali memasukkan pisang goreng masuk ke dalam daftar 50 streetfood terbaik di dunia.
Selain pisang goreng, ada enam streetfood lain yang masuk dalam daftar tersebut. Bahkan, peringkatnya lebih baik dari pisang goreng.
Taste Atlas menyusun daftar tersebut dengan judul 50 Best Rated Street Foods in the World pada 17 Februari 2023. Taste Atlas adalah sebuah ensiklopedia kuliner yang memetakan lebih dari 10.000 makanan dan minuman di dunia.
Mereka memang biasa membuat berbagai daftar makanan dan minuman di seluruh dunia. Melansir laman resminya, berikut beberapa streetfoodIndonesia yang masuk dalam daftar 50 Best Rated Street Foods in the World.
1. Pisang goreng
Cemilan yang berasal dari buah pisang ini mengantongi bintang 4,6 dan berada di peringkat 41. Terbontot dari deretan street food dari Indonesia lainnya yang masuk ke dalam daftar.
Kendati peringkatnya tidak begitu mencengangkan, Taste Atlas menyebut pisang goreng adalah jajanan yang ada di keseharian masyarakat Indonesia. Saking populernya, pisang goreng memiliki beberapa sebutan dalam bahasa daerah seperti godoh biu di Bali dan gedhang gorèng di Jawa.
2. Tempe mendoan
Tempe mendoan merupakan variasi tempe goreng yang banyak digemari. Tempe mendoan menempati urutan ke-14 sebagai street food terenak di dunia.
Camilan khas Purwokerto, Jawa Tengah ini menggunakan tempe yang lebih lebar daripada tempe goreng biasa. Adonan tempe terasa lebih kaya berkat campuran bawang putih dan ketumbar lalu diberi potongan daun bawang.
Tempe memiliki tekstur seperti tempe goreng setengah matang. Ternyata nama mendoan berasal dari kata ‘mendo' yang dalam bahasa Banyumasan berarti setengah matang. Tempe mendoan nikmat disajikan bersama sambal kecap.
3. Nasi Uduk
Street food yang satu ini merupakan olahan nasi yang ada di Indonesia. Nasi uduk merupakan olahan nasi dengan santan dan bahan-bahan lain. Proses ini memunculkan bau wangi dan rasa yang khas jika kita bandingkan dengan nasi biasa. Nasi uduk cocok untuk kita makan dengan lauk seperti telur goreng, tempe, tahu, teri, daging, dan kerupuk.
Aslinya nasi uduk berasal dari Jakarta, namun saat ini hampir di setiap daerah di Indonesia bisa ditemukan makanan yang satu ini. Nasi uduk dalam daftar Atlas Taste menduduki peringkat 16 dengan bintang mencapai 4,7.
4. Pempek
Pempek adalah makanan khas daerah Palembang yang menduduki peringkat 14 dengan bintang 4,7. Adonan pempek terbuat dari ikan dan tepung tapioka. Adonan ikan tersebut lalu digoreng hingga menguning dan bertekstur crispy. Pempek bisa kita sajikan dengan timun, mie, dan saus cair asam manis.
5. Siomay
Siomay menjadi street food dari Indonesia yang berhasil menembus 10 besar jajanan tradisional terbaik se-dunia. Posisinya berada di urutan 10 dengan bintang 4,7. Makanan yang banyak terpengaruh dengan tradisi kuliner China itu terdiri atas berbagai bahan seperti telur, kentang, kubis, tahu, dan olahan ikan. Siomay mempunyai saus kacang sebagai sentuhan akhir.
6. Bubur ayam
Bubur ayam menempati urutan ke-13 setelah panzerotti khas Italia dan mantau Shengjian dari China. Makanan satu ini jadi menu sarapan favorit sebagian orang Indonesia. Bubur terbuat dari beras dengan siraman kaldu dan suwiran ayam sebagai topping utama.
Umumnya bubur ayam menggunakan topping beragam mulai dari potongan cakwe, seledri, daun bawang, bawang goreng, kacang kedelai juga telur rebus. Anda suka bubur diaduk atau tidak diaduk?
Itulah tadi street food Indonesia yang masuk 50 jajanan terenak di dunia. (*)
SEMARANGKU - Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki beraneka ragam hidangan kuliner khas dengan citarasa yang tinggi.
Berbagai macam makanan khas tersebut banyak dijajakan di beberapa tempat makan yang meliputi cafe, hotel, restoran, rumah makan, warteg, dan bahkan kedai-kedai kecil di tepi jalan raya.
Kedai pinggir jalan yang menjual berbagai jenis makanan disebut sebagai warung kaki lima. Mereka biasanya mangkal atau mendirikan lapak di area trotoar atau lahan kosong di tepian jalur kendaraan.
Harga dari makanan yang dijual juga tergolong relatif murah karena mereka menargetkan pembeli dari kelas masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Dari sekian banyak jajanan kaki lima, ada lima jenis kudapan yang masuk ke dalam daftar The World's Best Street Foods versi Tasteatlas pada tanggal 18 Februari 2023.
Tastealtas merupakan salah satu referensi rujukan tentang kuliner dunia dan telah meliput banyak jenis makanan dan minuman yang berasal dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Tasteastlas.com, terdapat 5 kuliner kaki lima asli Indonesia yang dinobatkan sebagai jajan terbaik dunia. Berikut penjelasannya.
SEMARANGKU - Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki beraneka ragam hidangan kuliner khas dengan citarasa yang tinggi.
Berbagai macam makanan khas tersebut banyak dijajakan di beberapa tempat makan yang meliputi cafe, hotel, restoran, rumah makan, warteg, dan bahkan kedai-kedai kecil di tepi jalan raya.
Kedai pinggir jalan yang menjual berbagai jenis makanan disebut sebagai warung kaki lima. Mereka biasanya mangkal atau mendirikan lapak di area trotoar atau lahan kosong di tepian jalur kendaraan.
Harga dari makanan yang dijual juga tergolong relatif murah karena mereka menargetkan pembeli dari kelas masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Dari sekian banyak jajanan kaki lima, ada lima jenis kudapan yang masuk ke dalam daftar The World's Best Street Foods versi Tasteatlas pada tanggal 18 Februari 2023.
Tastealtas merupakan salah satu referensi rujukan tentang kuliner dunia dan telah meliput banyak jenis makanan dan minuman yang berasal dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Tasteastlas.com, terdapat 5 kuliner kaki lima asli Indonesia yang dinobatkan sebagai jajan terbaik dunia. Berikut penjelasannya.
MOJOK.CO – Lima makanan asal Indonesia masuk ke dalam 50 besar street food terbaik dunia versi Taste Atlas. Apa saja ya?
Pisang goreng sempat ramai jadi perbincangan karena Taste Atlas menobatkan makanan tersebut sebagai dessert gorengan terbaik. Dan kali ini Taste Atlas kembali memasukkan pisang goreng masuk ke dalam daftar 50 street food terbaik di dunia. Selain pisang goreng, ada empat street food lain yang masuk dalam daftar tersebut. Bahkan, peringkatnya lebih baik dari pisang goreng.
Taste Atlas menyusun daftar tersebut dengan judul 50 Best Rated Street Foods in the World pada 17 Februari 2023. Taste Atlas adalah sebuah ensiklopedia kuliner yang memetakan lebih dari 10.000 makanan dan minuman di dunia. Mereka memang biasa membuat berbagai daftar makanan dan minuman di seluruh dunia. Melansir laman resminya, berikut beberapa street food Indonesia yang masuk dalam daftar 50 Best Rated Street Foods in the World.
Pisang goreng
Cemilan yang berasal dari buah pisang ini mengantongi bintang 4,6 dan berada di peringkat 41. Terbontot dari deretan street food dari Indonesia lainnya yang masuk ke dalam daftar.
Kendati peringkatnya tidak begitu mencengangkan, Taste Atlas menyebut pisang goreng adalah jajanan yang ada di keseharian masyarakat Indonesia. Saking populernya, pisang goreng memiliki beberapa sebutan dalam bahasa daerah seperti godoh biu di Bali dan gedhang gorèng di Jawa.
Tempe mendoan
Jauh mengungguli pisang goreng, jajanan tempe mendoan menduduki peringkat 17 dan mengantongi 4,7 bintang. Jajanan ini berbahan dasar tempe dengan tepung berbumbu kemudian digoreng.
Bedanya dengan tempe goreng biasa, tempe mendoan itu penyajiannya setengah matang. Asal tahu saja, mendo berasal dari bahasa Banyumasan yang berarti setengah matang. Jajanan olahan tempe ini nikmat jika kita makan bersama kecap manis.
Nasi Uduk
Street food yang satu ini merupakan olahan nasi yang ada di Indonesia. Nasi uduk merupakan olahan nasi dengan santan dan bahan-bahan lain. Proses ini memunculkan bau wangi dan rasa yang khas jika kita bandingkan dengan nasi biasa. Nasi uduk cocok untuk kita makan dengan lauk seperti telur goreng, tempe, tahu, teri, daging, dan kerupuk.
Aslinya nasi uduk berasal dari Jakarta, namun saat ini hampir di setiap daerah di Indonesia bisa ditemukan makanan yang satu ini. Nasi uduk dalam daftar Atlas Taste menduduki peringkat 16 dengan bintang mencapai 4,7.
Pempek
Pempek adalah makanan khas daerah Palembang yang menduduki peringkat 14 dengan bintang 4,7. Adonan pempek terbuat dari ikan dan tepung tapioka. Adonan ikan tersebut lalu digoreng hingga menguning dan bertekstur crispy. Pempek bisa kita sajikan dengan timun, mie, dan saus cair asam manis.
Siomay
Siomay menjadi street food dari Indonesia yang berhasil menembus 10 besar jajanan tradisional terbaik se-dunia. Posisinya berada di urutan 10 dengan bintang 4,7. Makanan yang banyak terpengaruh dengan tradisi kuliner China itu terdiri atas berbagai bahan seperti telur, kentang, kubis, tahu, dan olahan ikan. Siomay mempunyai saus kacang sebagai sentuhan akhir.
Dari daftar di atas, adakah yang jajanan favorit kalian?