Jakarta, Beritasatu.com - Berdagang pada bulan Ramadan merupakan salah satu hal yang paling dirindukan para pedagang. Pasalnya, mereka dapat meraup omzet mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Namun, hingga hari puasa H+3 ini, Uni Rezky, pedagang nasi kapau di Street Food Kramat Raya, Jakarta Pusat mengatakan jika dibandingkan Ramadan tahun lalu, terjadi penurunan omzet hingga 50 persen.
Penurunan omzet dipicu oleh larangan parkir bagi pengunjung di sekitar Street Food Kramat Raya, sehingga pembeli enggan untuk berburu takjil di tempat tersebut.
"Jauh banget ya tahun ini kayaknya. Kita enggak boleh parkir," kata Rezky saat ditemui B Universe di Street Food Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).
Sementara Ramadan 2022 lalu, Rezky menambahkan pemerintah mengizinkan pengunjung untuk parkir, sehingga dagangan masakan khas Bukittinggi laris manis diserbu pengunjung hingga mengantre di trotoar jalan.
"Tahun ini benar-benar sepi iya, tapi alhamdulilah untuk mengunjung adalah satu, satu gitu karena mungkin enggak boleh parkir. Jadi agak sulit," ucapnya.
Adanya larangan parkir tersebut, Rezky menuturkan mengalami penurunan pengunjung. Sementara tahun lalu, pengunjung ramai berdatangan setiap hari, bahkan hingga Lebaran.
Dengan begitu, Rezky menuturkan terjadi penurunan omzet 50 persen dibanding tahun lalu. Adapun omzet harian diraup pada Ramadan tahun lalu, yakni senilai Rp 30 juta.
Adapun nilai Rp 30 juta ini didapatkan pada setiap hari Sabtu dan Minggu dan tanggal merah. Sementara hari lainnya, meski mengalami peningkatan namun tidak signifikan.
"Ada kali (omzet) 50% penurunannya. Kalau misalnya pengunjung dibebaskan boleh parkir, mungkin kembali seperti tahun kemarin. Walau hujan, kita tetap ramai," ucapnya.
Terkait larangan parkir ini, Rezky berharap pemerintah dapat memberi kelonggaran, sehingga pengunjung memutuskan pilihan berbuka dengan kuliner Sumatera Barat yang ditawarkan Street Food Kramat Raya. "Berharap sih agak dilonggarkan, disediakan tempat parkir," ucapnya.
Sementara itu, Ari, salah satu pembeli asal Medan mengatakan tertarik mencoba makanan khas Sumbar untuk mengobati rasa kangen kampung halaman.
"Kebetulan tadi lihat ada lemang tapai, di Medan suka makan lemang, lemang tapai begitu. Dan tahu ada Rumah Makan Kapau," ucapnya.
Ari menuturkan baru pertama kali berburu takjil di Street Food Kramat Raya. Hari ini, ia bersama istri kebetulan lewat dan mencoba untuk membeli beberapa makanan khas Sumbar. Mereka membeli ikan kembung bakar, bebek dan dendeng.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
"street food" - Google Berita
March 25, 2023 at 09:54PM
https://ift.tt/Ix8u6bT
Omzet Turun 50 Persen, Pedagang Street Food Kramat Raya Keluhkan Hal Ini - BeritaSatu.com
"street food" - Google Berita
https://ift.tt/5jU91wK
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment