Ngawi (beritajatim.com) – Imbas naiknya harga bahan pokok, membuat pedagang makanan dan minuman di Street Food Alun-Alun Ngawi memilih mengurangi porsi makanan yang mereka jual. Selain terlilit untung yang berkurang, harga yang dipatok disesuaikan dengan arahan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi.
Pedagang mengaku jika naiknya harga makanan atau minuman bakal berdampak pada berkurangnya pelanggan. Terlebih, mereka bakal kena semprot DPPTK. Padahal, jika harga tak dinaikkan mereka bakal merugi. Namun, mengurangi porsi yang jadi solusi.
Seperti yang dikatakan oleh Sri Sunarti pedagang iga bakar. Dia mengaku sepotong iga ukuran besar biasanya dibagi menjadi 14 potong atau setara 14 porsi. Kini, potongan dia jadikan 16 atau setara dengan 16 porsi. Tentunya, potongannya jadi lebih kecil. Begitupun porsi nasi yang disajikan juga agak dikurangi.
“Ya kami harus berfikir gimana caranya agar tidak merugi jika bahan makanan naik tapi kami tak bisa naikkan harga. Seperti mengurangi porsi lauk misal daging biasanya 14 potong kita potong lagi menjadi 16 potong. Kami susah karena harga bahan pokok naik semua, menaikan harga makanan kami juga tidak mungkin,” kata Sri, Rabu (7/9/2022)
Senada dengan Sri, Deni Hendarto pedagang setempat juga mengeluhkan hal yang sama. Namun, dia juga tak mau menaikkan harga karena takut pelanggan kabur. “Caranya kami mengurangi porsi kalau menaikan harga tidak mungkin pasti di komplain pelanggan, belum lagi juga diawasi oleh dinas terkait ya. Jadi gak bisa asal naikkan harga,” katanya. (fiq/kun)
"street food" - Google Berita
September 08, 2022 at 01:35AM
https://ift.tt/pkRUNSL
Imbas Naiknya Harga Bahan Pokok, Pedagang Street Food Alun-Alun Ngawi Kurangi Porsi Makanan | beritajatim.com - beritajatim | Portal Berita Jawa Timur
"street food" - Google Berita
https://ift.tt/jyqYnuf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment