KRAKSAAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memperingati Hari Nusantara ke-18, Hari Bela Negara ke-70 dan Hari Ibu ke-90 dalam sebuah apel bersama di halaman Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (20/12/2018) pagi. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE.
Sebagai Komandan Upacara adalah Budi Utomo dari Satpol PP Kabupaten Probolinggo. Pembaca teks Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah Evi Yuliati dari DPPKB, pembaca teks Ikrar Bela Negara adalah Kepala Dinas Perhubungan Doddy Nur Baskoro dan pembaca sejarah singkat Hari Ibu adalah Amalia Etiq Primahayu dari DPPKB Kabupaten Probolinggo. Sementara perwira upacara adalah Kepala Bakesbangpol Agus Mukson. Dimeriahkan pula paduan suara SMAN 1 Kraksaan dan Koorsik Gita Wibawa Praja Satpol PP Kabupaten Probolinggo.
Peringatan Hari Nusantara ini mengambil tema "Perwujudan Kesatuan Nusantara yang Utuh Melalui Deklarasi Juanda Menuju Poros Maritim Dunia". Sementara peringatan Hari Bela Negara mengangkat tema "Indonesia Tanah Airku Tercinta Kan Ku Bela Sepanjang Masa". Sedangkan peringatan Hari Ibu mengambil tema "Meningkatkan Peran Perempuan dan Laki-laki Dalam Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Kesejahteraan Bangsa".
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh karyawan/karyawati di lingkungan Pemkab Probolinggo ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono, para Staf Ahli, Asisten serta Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Dalam sambutannya Bupati Tantri menyampaikan momentum peringatan Hari Nusantara tahun 2018 tidak terlepas dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang pertama kali tercetus melalui Deklarasi Djoeanda pada 13 Desember 1957.
"Konsep deklarasi ini mendasari perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi rezim negara kepulauan. Atas dasar ini Indonesia memandang laut sebagai jati diri bangsa serta laut sekaligus merupakan pemersatu dan perekat bangsa," katanya.
Terkait peringatan Hari Bela Negara Bupati Tantri menegaskan wujud bela negara itu artinya kita harus sekuat tenaga mempertahankan makna pembangunan berkelanjutan baik dalam konteks sosial maupun alamiah. Dalam konteks sosial, kemampuan generasi milenial mengantisipasi kecepatan perubahan dunia, tidak boleh terlepas dari pondasi budaya, kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa.
"Tugas bela negara tentulah bukan tugas yang ringan seiring dengan makin kompleknya tantangan yang dihadapi. Namun saya yakin melalui sinergi antar segenap elemen yang sipil, yang militer, yang menjalankan usaha, yang belajar dan mengajar, yang mewartakan berita hingga yang menjadi teladan masyarakat. Kita semua mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, adil dan makmur serta berkepribadian dalam kebudayaan," tegasnya.
Sehubungan dengan peringatan Hari Ibu, Bupati Tantri menjelaskan Nawa Cita sebagai salah satu agenda nasional. Berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak seperti terjadinya kekerasan, bentuk-bentuk perlakukan diskriminatif dan lain-lainnya. Peran keluarga menjadi salah satu yang diharapkan dapat menjadi bagian utama untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter dan budi pekerti. Ketahanan keluarga sekaligus menjadi pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis, damai dan religius.
"Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perempuan dan laki-laki keduanya adalah parthnership sejoli yang saling memahami fungsi, seiring sejalan sekaligus sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan atas inovasi BCA (Bank Cletong dan Air Kencing Ternak) sebagai TOP 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Jawa Timur kepada drh Amir Syarifuddin dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo. (Zidni Ilman)
No comments:
Post a Comment