Mahasiswa UGM melakukan program pemberdayaan pada anak didik lapas (Andikpas) di Yogyakarta.
YOGYAKARTA - Melalui program Forwading Kindness para mahasiswa UGM menjalankan pendampingan berkelanjutan berbasis kreativitas yang memiliki daya jual dan pesan moral.
Program ini digagas oleh Wiwin Meisita Sari, Mira Aprilia Nur Fadilah, Allaika Nur Hidayah, Karmila, serta Anjar Firmansyah. Mereka merupakan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Ketua tim, Wiwin, menyebutkan ada dua kegiatan pokok dalam program ini. Pertama, menggali potensi kreativitas anak lapas yang memiliki daya jual dan pesan moral bagi masyarakat. Kedua, melakukan kampanye kepada masyakarat mengenai aktivitas, kondisi, ataupun harapan mereka terhadap masa depan dirinya, keluarga, bangsa, dan negara melalui hasil karya yang dihasilkan.
"Dengan dua hal tersebut, program ini akan menjadi sarana komunikasi yang efektif untuk mewujudkan keselarasan lingkungan sosial dan memperbaiki stigma masyarakat tentang anak didik lapas," paparnya, Rabu (29/8) di UGM.
Dalam pelaksanaannya mereka bermitra dengan LPKA Yogyakarta Klas II B dan Aepix Community. Program dijalankan melalui pelatihan pembuatan produk kreasi bernilai moral dan kampanye kepada masyarakat.
"Program Forwarding Kindness berhasil meningkatkan kreativitas anak didik lapas dengan membuat produk bernilai pesan moral dan berdaya jual berupa forki doll, tas lukis, lukis pasir dan snow ball," tutur Wiwin.
Selain itu, juga berhasil menginisiasi penerapan kurikulum berbasis kewirausahaan di dalam LPKA Yogyakarta. Tidak kalah pentinya dapat memperbaiki persepsi negatif masyarakat terhadap anak didik lapas.
|
No comments:
Post a Comment