PENYABUNGAN-Warga Penyabungan di Mandailing Natal (Madina) mengharapkan agar gubernur baru yang terpilih nantinya dapat memperhatikan nasib guru honorer serta penghapusan pungutan liar yang kerap merugikan warga.
Harapan tersebut disampaikan salah satu guru honorer di Penyabungan kepada Sihar Sitorus dalam bincang-bincang bersama warga. Guru honorer yang bernama Lian Jonatan Munthe tersebut mengaku bahwa honor mereka sangat rendah, bahkan hanya sekitar Rp 400 ribu per bulan. Karena itu dia berharap agar nantinya pemerintah memberikan tambahan pendapatan kepada mereka serta memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan lainnya. "Kita mengajar sebagai guru honorer dan kita berharap ada nanti perhatian untuk kita," terangnya.
Hal lain yang dikeluhkan Munthe adalah pungutan liar atau pungli. Dia yang berprofesi sebagai guru pernah mengalami adanya pungutan tak berdasar. Kejadian pungli itu dialami saat pengurusan akta lahir anak. Saat ingin melakukan perbaikan data akta lahir, petugas meminta sejumlah uang. "Ini harus dihapuskan Pak, karena sangat merugikan kita," jelasnya.
Mendengar keluhan tersebut, Sihar mengatakan bahwa dia dan H Djarot Saiful Hidayat datang ke Sumut untuk membangun. Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) nomor urut dua itu mengatakan bahwa perhatian terhadap guru akan menjadi salah satu skala prioritas. Karena kesejahteraan guru mempengaruhi mutu pendidikan.
Sementara untuk persoalan pungli adalah target yang harus dibersihkan. Karena pasangan yang akrab disapa Djoss tersebut memiliki program untuk menjadikan Sumut sebagai kawasan yang semua urusan mudah dan transparan. "Tidak lagi Sumut yang dulu, yang semua urusan menggunakan uang tunai," katanya.(red/rls)
No comments:
Post a Comment