Suasana Bukber MTI Dengan Forwami |
Jakarta, Info Breaking News - Restrukturisasi bisnis yang dilakukan IPC terhadap PT Multi Terminal Indonesia (MTI) atau yang kini dikenal sebagai IPC Logistic Services di tahun 2015 lalu, kian memantapkan jajaran manajemen perusahaan tersebut untuk fokus di bidang logistik. Perubahan mendasar dilakukan mulai dari logo, visi, dan misi serta value perusahaan. Langkah berikutnya melakukan pilot project pengembangan bisnis di tahun 2015 dengan membentuk cabang pertama di Surabaya.
"Kami melihat peluang pasar bisnis logistik di Pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Lamong serta kawasan lainnya di Jawa Timur," urai Direktur Operasi MTI, Suparjo, disela-sela acara buka puasa bersama Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami), di Holiday Inn, Kemayoran, Senin (28/5) kemarin.
Secara berturut-turut, MTI pun kemudian melakukan pembentukan sejumlah cabang lainnya di Semarang, Banten, dan Jakarta (pemecahan SBU). Selain itu, dibentuk pula kantor perwakilan di Bali, Solo, Jogja, Pontianak, dan Palembang. Pembentukan cabang maupun kantor perwakilan dilakukan IPC Logistic Services untuk mendukung kegiatan distribusi barang lintas provinsi/pulau yang diharapkan menambah nilai positif Pelindo II sebagai BUMN.
Dari sisi layanan, IPC Logistic Services menawarkan jasa International Freight Forwarding baik ekspor/impor, interinsuler/domestic, custom clearance, distribusi cargo, project cargo, special handling, Non Vessel Operating Common Carrier (NVOCC) dengan keagenan yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, China, Australia serta negara-negara lainnya.
Sedangkan dari sisi fasilitas, IPC Logistic Services memiliki gudang (warehouse) serta Distribution Center baik gudang LCL maupun domestic yang dilengkapi berbagai fasilitas logistik modern ditunjang perlengkapan IT yang canggih. Keunggulan lainnya, keberadaan gudang dan Distribution Center tersebut berada di dalam Pelabuhan Tanjung Priok yang menjadikan distribusi barang dari pelabuhan ke consignee (pemilik barang) menjadi mudah dan lebih efisien. Di samping itu, IPC Logistic Services juga mengoperasikan TPFT CDC Banda sebagai tempat pemeriksaan fisik terpady antara Bea Cukai dan Karantina. Keberadaan TPFT CDC Banda membuat pemeriksaan barang menjadi lebih efektif karena berada dalam satu lokasi.
Fasilitas lainnya berupa lapangan penumpukan maupun pelabuhan darat (dry port) yakni lapangan 215X dengan luas 20 ribu meter2 yang ditunjang peralatan bongkar muat handal serta CCTV untuk melayani jasa penumpukan dan lift on/off petikemas. Selain itu, Lapangan Utep Pasoso (Dry Port) serta Lapangan 220X untuk menangani angkutan petikemas dari Jakarta ke Surabaya maupun Bandung atau sebaliknya.
Untuk mendukung kebutuhan transportasi darat, IPC Logistic Services mengoperasikan ratusan unit armada seperti mobil trailer, box, dan box cooler yang dilengkapi dengan GPS (Global Posititioning System) agar pergerakan kendaraan bisa dipantau secara akurat.
"Kami juga mengoperasikan gudang seluas 3600 m2 serta lapangan 12 ribu m2 untuk Halal Logistic dan Cold Storage dengan didukung berbagai peralatan bongkar yang lengkap. Kami siap melayani penangan dan distribusi barang-barang konsumsi produk halal maupun kegiatan pelayanan reefer plug," imbuh Suparjo.
Sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang di pelabuhan, IPC Logistic Services juga telah membentuk Unit Pengusahaan Alat yang bergerak dalam bisnis peralatan bongkar muat, baik sebagai penyedia, pemeliharaan, perbaikan, tenaga mekanik/operator yang ditawarkan kepada perusahaan swasta maupun instansi pemerintah.
Untuk mendukung program tol laut yang digagas pemerintah dalam menekan disparitas harga barang, perusahaan telah mengoperasikan Gudang Penyimpanan Muatan Tol Laut yang berada di Pelabuhan Sangihe, Kepulauan Natuna.
Sejalan dengan prinsip kolaborasi bisnis yang digaungkan Pelindo II, IPC Logistic Services juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik sesama anak perusahaan dan cabang maupun sinergi dengan BUMN. Di lingkungan anak perusahaan, kerja sama tersebut antara lain dengan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Rumah Sakit Pelabuhan (PT RSP), EDII, EPI, JICT, TPK Koja, dan NPCT 1. Kerja sama dengan cabang IPC meliputi Pontianak, Tanjung Priok, Palembang, dan Cirebon. Sedangkan sinergi antara lain dengan RNI, Perindo, Perinus, Pelni Logistic (SBN), Bulog, Biofarma, Waskita Karya, Wika, PP, INKA dan Semen Padang. *** Dewi.
No comments:
Post a Comment