MusliModerat.net - Polisi menangkap kelompok penyebar konten SARA dan hoax yang bernama kelompok Saracen. Kelompok ini menyebarkan konten hoax dan SARA di media sosial, dan di media siber yang mereka miliki.
Sayangnya, polisi belum mau mengungkap siapa saja klien kelompok ini. Pastinya, tarif kelompok ini cukup mahal, bisa mencapai angka Rp 100 juta.
Kasubag Ops Satgas Patroli Siber Polri, AKBP Susatyo Purnowo mengatakan para tersangka mematok harga dalam bentuk proposal.
"Dia menawarkan ya, menawarkan itu senilai Rp 75 juta sampai 100 juta, itu atas proposal ya," kata Susatyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/8).
Susatyo mengatakan proyek yang dilakukan hanyalah proyek menawarkan jasa menyebarkan berita SARA dan hoax. Penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif kepada para tersangka.
Para tersangka yakni MFT (43), yang ditangkap pada 21 Juli 2017, SRN (32) yang ditangkap pada 5 Agustus lalu di Cianjur, Jawa Barat, dan JAS (32) yang ditangkap di Pekanbaru, Riau pada 7 Agustus lalu. JAS sebagai ketua kelompok ini.
"Tangkap satu kita kembangkan. Karena kan melakukan penyidikan di bidang online ini memiliki tingkat kesulitan tertentu. Kita harus menghadirikan orang di dunia maya menjadi nyata itu kan membutuhkan pembuktian-pembuktian tidak sederhana," beber Susatyo.
Meskipun baru menangkap tiga orang, namun pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan terhadap dengan dugaan adanya tersangka lainnya.
"Ya kita akan kembangkan. Kita masih membidik admin-admin lain, atau group-group lain yang memiliki modus yang serupa dengan kelompok ini," katanya.
Menurut Susatyo, anggota kelompok Saracen cukup banyak. "Tapi ini pengurus intinya," imbuhnya.
"Ya tokoh-tokoh pengurus utamanya, kan si JAS ini ketuanya, terus si MFT ini dia sebagai ketua bidang informasi, kemudian dia punya informasi dan disebar ke group-group wilayah, ya ini, itu sudah satu paket," katanya.
"Jadi ada ketuanya, ada media informasinya ada group-group wilayah yang akan menyebar konten-kontennya gitu," pungkasnya.
Struktur Organisasi Saracen Tersebar Dimedsos
Menilik pernyataan polisi bahwa Jasriyadi adalah ketuanya maka ini mirip dengan struktur yang beredar di media sosial.
Berikut kami kutip:
http://ift.tt/2g6KQdT
DEWAN PENASEHAT
1. Mayjend Purn Ampi Tanudjiwa
2. Dr. Eggi Sudjana SH
=======================
DEWAN PAKAR
1. Dr.M.Effendi Harahap
2. Ramli Kamidin
3. Rijal
4. Wahyu Diana
5. Riswan
==========
KETUA : Jasriadi
WAKIL : Agus Setyawan
============
SEKRETARIS
1. Firmansyah
2. Sofie
3. Fatimah Azzahra
4. Hendra
5. Isharudin
BENDAHARA
1. Rina Indriani
2. Mirda (Retno)
MEDIA INFORMASI
1. Faizal Muhammad
2. Nurul Hidayani
3. Alexander Sebastian
4. Santoso Argo
5. Fahrul Razi
6. Riswan Wan
7. Deden Kurniawan
8. _________
KOORDINATOR GROUP
1. Agus Setyawan
2. Dewi Rahma
3. Riswan Wan
4. Tatwi
5. M Abdul Harsono
6. Afrizal Effendi
7. Cakra Pamungkas
8. Ovan Rahardian
9. Ropi Yatsman
10. Sri Rahayu Ningsih
11. Aswin
12. ________
TEAM IT
1. LUKI
2. RISKA
3. DEWI RAHMA
4. Irawadi
5. ASWIN
6. SARACEN TEAM
7. TEAM CYBER MUSLIM
Baca Kelanjutan Tarif Pesan Isu SARA dan Hoax ke Kelompok Saracen Rp 75-100 Juta, Ini Dalangnya : http://ift.tt/2iqKUWO
Sayangnya, polisi belum mau mengungkap siapa saja klien kelompok ini. Pastinya, tarif kelompok ini cukup mahal, bisa mencapai angka Rp 100 juta.
Kasubag Ops Satgas Patroli Siber Polri, AKBP Susatyo Purnowo mengatakan para tersangka mematok harga dalam bentuk proposal.
"Dia menawarkan ya, menawarkan itu senilai Rp 75 juta sampai 100 juta, itu atas proposal ya," kata Susatyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/8).
Susatyo mengatakan proyek yang dilakukan hanyalah proyek menawarkan jasa menyebarkan berita SARA dan hoax. Penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif kepada para tersangka.
Para tersangka yakni MFT (43), yang ditangkap pada 21 Juli 2017, SRN (32) yang ditangkap pada 5 Agustus lalu di Cianjur, Jawa Barat, dan JAS (32) yang ditangkap di Pekanbaru, Riau pada 7 Agustus lalu. JAS sebagai ketua kelompok ini.
"Tangkap satu kita kembangkan. Karena kan melakukan penyidikan di bidang online ini memiliki tingkat kesulitan tertentu. Kita harus menghadirikan orang di dunia maya menjadi nyata itu kan membutuhkan pembuktian-pembuktian tidak sederhana," beber Susatyo.
Meskipun baru menangkap tiga orang, namun pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan terhadap dengan dugaan adanya tersangka lainnya.
"Ya kita akan kembangkan. Kita masih membidik admin-admin lain, atau group-group lain yang memiliki modus yang serupa dengan kelompok ini," katanya.
Menurut Susatyo, anggota kelompok Saracen cukup banyak. "Tapi ini pengurus intinya," imbuhnya.
"Ya tokoh-tokoh pengurus utamanya, kan si JAS ini ketuanya, terus si MFT ini dia sebagai ketua bidang informasi, kemudian dia punya informasi dan disebar ke group-group wilayah, ya ini, itu sudah satu paket," katanya.
"Jadi ada ketuanya, ada media informasinya ada group-group wilayah yang akan menyebar konten-kontennya gitu," pungkasnya.
Struktur Organisasi Saracen Tersebar Dimedsos
Menilik pernyataan polisi bahwa Jasriyadi adalah ketuanya maka ini mirip dengan struktur yang beredar di media sosial.
Berikut kami kutip:
http://ift.tt/2g6KQdT
DEWAN PENASEHAT
1. Mayjend Purn Ampi Tanudjiwa
2. Dr. Eggi Sudjana SH
=======================
DEWAN PAKAR
1. Dr.M.Effendi Harahap
2. Ramli Kamidin
3. Rijal
4. Wahyu Diana
5. Riswan
==========
KETUA : Jasriadi
WAKIL : Agus Setyawan
============
SEKRETARIS
1. Firmansyah
2. Sofie
3. Fatimah Azzahra
4. Hendra
5. Isharudin
BENDAHARA
1. Rina Indriani
2. Mirda (Retno)
MEDIA INFORMASI
1. Faizal Muhammad
2. Nurul Hidayani
3. Alexander Sebastian
4. Santoso Argo
5. Fahrul Razi
6. Riswan Wan
7. Deden Kurniawan
8. _________
KOORDINATOR GROUP
1. Agus Setyawan
2. Dewi Rahma
3. Riswan Wan
4. Tatwi
5. M Abdul Harsono
6. Afrizal Effendi
7. Cakra Pamungkas
8. Ovan Rahardian
9. Ropi Yatsman
10. Sri Rahayu Ningsih
11. Aswin
12. ________
TEAM IT
1. LUKI
2. RISKA
3. DEWI RAHMA
4. Irawadi
5. ASWIN
6. SARACEN TEAM
7. TEAM CYBER MUSLIM
http://ift.tt/2lZZqT3
No comments:
Post a Comment