Rechercher dans ce blog

Friday, August 25, 2017

Satgas Puter Selaru Amankan Muhandak Peninggalan Perang Jepang

BERITA MALUKU. Ribuan butir amunisi dan bahan peledak (Muhandak) peninggalan tentara Jepang, ditemukan di Desa Lingat Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), pada pada Kamis (24/08) kemarin.

Muhandak yang ditemukan antara lain berupa munisi senapan jenis gerend berjumlah 3.634 butir kaliber 7,62 mm, 3 butir munisi anti pesawat udara milik Arhanud dengan panjang 30 cm diameter 7 cm, 33 buah Granat Lempar, 15 buah picu ranjau darat, 18 buah ranjau anti tank dengan diameter 19 cm, dan 4 buah TNT bulat dengan diameter 7 cm dan 1 buah bom panjang 90 cm diameter 17 cm.

Penemuan muhandak itu berdasarkan informasi yang diterima Danramil 1507-07/Selaru Kapten Inf Abraham Mofun dari Babinsa Desa Lingat, Sertu Simon,
bahwa adanya lokasi penemuan amunisi dan bahan peledak yang ditimbun oleh tentara Jepang sebelum meninggalkan Desa Lingat pada perang dunia ke II dikarenakan tentara Jepang saat itu mengalami kekalahan oleh gempuran tentara sekutu pada perkiraan tahun 1944. Demikian siaran pers Pendam XVI/Pattimura kepada media ini, Jumat (25/8/2017).

Dari penemuan itu, Dandim Saumlaki Letkol Inf Ryan Heryawan selaku Dansatgas Pulau Teluar (Puter) Pulau Selaru kemudian memerintahkan Kasdim 1507/Saumlaki Mayor Inf Lawiriadi beserta 6 anggota Makodim 1507/Saumlaki untuk mengamankan muhandak tersebut ke Makoramil 1507-07/Selaru, karena disinyalir keberadaan muhandak tersebut meresahkan warga.

Penggalian dan pengamanan bahan peledak yang diperkirakan sudah tertimbun selama 72 tahun itu, disaksikan langsung oleh Sekdes Desa Lingat, Dirik Mathias Labobar, Amd, Bendahara Desa Lingat, Edison Hanorsian, Kaur Pembangunan Desa Lingat, Yunus Boritnaban, Kaur Pemerintahan Desa Lingat, Yosepus Lololuan dan Staf Desa Lingat, Ridho M. Rangkoratat.

Masyarakat Desa Lingat menduga, masih banyak lagi titik penimbunan muhandak tersebut, mengingat Desa Lingat merupakan basis pertahanan tentara Jepang pada Perang Dunia ke II. Hal ini cukup meresahkan bagi masyarakat yang melakukan penggalian untuk membuat pondasi rumah.

Dandim Saumlaki kepada Danramil 1507-07/Selaru, meminta untuk selalu aktif melakukan pendekatan terhadap masyarakat di wilayahnya dengan mengoptimalkan fungsi Babinsa di daerah binaannya.

"Apabila ada masyarakat yang mengetahui lokasi tempat penimbunan bahan peledak maupun senjata api peninggalan zaman perang Dunia  ke II tersebut dapat melaporkannya," pinta Dandim.

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

5 Negara yang Terkenal akan Street Food Nikmat Mereka - IDN Times

Berwisata ke luar negeri tak lengkap rasanya jika tidak mencoba berbagai hal yang khas dari negara tersebut. Mulai dari tempat wisata , b...

Postingan Populer