BERITA MALUKU. La Uku Galeteng, salah satu nelayan Desa Waemala, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) hilang dihantam ombak setelah mencari ikan di wilayah perairan tersebut.
Kabar hilangnya La Uku, diketahui berdasarkan laporan warga yang mengatakan perahu yang dipakai La Uku bersama tiga rekannya untuk mencari ikan tuna terbalik akibat gelombang besar, namun tiga rekannya atas nama Markan de Fretes, La Haji de Fretes dan Randi Tomia berhasil diselamatkan warga sementara La Uku dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bursel, Awath Mahulauw kepada wartawan, Jumat (25/8/2017) menyatakan, nelayan asal Desa Waemala ini diduga hilang akibat kondisi laut yang tak bersahabat saat dirinya melaut sejak Rabu (23/8/2017) lalu. Kendati begitu pihaknya bersama relawan terus berupaya mencari keberadaan La Uku sambil mencermati kondisi laut.
"Pencarian korban masih terus dilakukan, tetapi sampai saat ini belum juga ditemukan," kata Mahulauw.
Menurutnya, upaya pencarian terhadap korban dilakukan sejak kemarin dengan mengerahkan sebanyak sembilan body penangkap tuna, mulai dari arah laut Desa Waemala menuju Kecamatan Kepala Madan hingga ke perairan laut Leksula.
Anggota DPRD Kabupaten Bursel yang juga putra asli Desa Waemala, Ridwan Nurdin kepada wartawan menyampaikan kronologis insiden itu. Menurut Nurdin, bermula ketika pada Rabu (23/8) pukul 07.30 wit, korban bersama tiga nelayan lainnya yang juga warga Desa Waemala pergi melaut mencari ikan. Namun kondisi laut kurang bersahabat sehingga ketika masih dalam areal laut Desa Waemala, mesin body tuna yang mereka tumpangi tiba-tiba mati dan mereka pun tak bisa menghindari ombak besar yang datang menghantam body tuna yang mereka tumpangi hingga terbalik, namun tiga orang selamat sementara La Uku hilang terseret ombak.
Dikatakan, warga pesisir terus berupaya melakukan pencarian bersama pihak terkait, namun uapaya ini sempat terhenti karena dihalau kondisi laut yang tak bersahabat sekaligus menghindari adanya korban lain. (LE)
Kabar hilangnya La Uku, diketahui berdasarkan laporan warga yang mengatakan perahu yang dipakai La Uku bersama tiga rekannya untuk mencari ikan tuna terbalik akibat gelombang besar, namun tiga rekannya atas nama Markan de Fretes, La Haji de Fretes dan Randi Tomia berhasil diselamatkan warga sementara La Uku dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bursel, Awath Mahulauw kepada wartawan, Jumat (25/8/2017) menyatakan, nelayan asal Desa Waemala ini diduga hilang akibat kondisi laut yang tak bersahabat saat dirinya melaut sejak Rabu (23/8/2017) lalu. Kendati begitu pihaknya bersama relawan terus berupaya mencari keberadaan La Uku sambil mencermati kondisi laut.
"Pencarian korban masih terus dilakukan, tetapi sampai saat ini belum juga ditemukan," kata Mahulauw.
Menurutnya, upaya pencarian terhadap korban dilakukan sejak kemarin dengan mengerahkan sebanyak sembilan body penangkap tuna, mulai dari arah laut Desa Waemala menuju Kecamatan Kepala Madan hingga ke perairan laut Leksula.
Anggota DPRD Kabupaten Bursel yang juga putra asli Desa Waemala, Ridwan Nurdin kepada wartawan menyampaikan kronologis insiden itu. Menurut Nurdin, bermula ketika pada Rabu (23/8) pukul 07.30 wit, korban bersama tiga nelayan lainnya yang juga warga Desa Waemala pergi melaut mencari ikan. Namun kondisi laut kurang bersahabat sehingga ketika masih dalam areal laut Desa Waemala, mesin body tuna yang mereka tumpangi tiba-tiba mati dan mereka pun tak bisa menghindari ombak besar yang datang menghantam body tuna yang mereka tumpangi hingga terbalik, namun tiga orang selamat sementara La Uku hilang terseret ombak.
Dikatakan, warga pesisir terus berupaya melakukan pencarian bersama pihak terkait, namun uapaya ini sempat terhenti karena dihalau kondisi laut yang tak bersahabat sekaligus menghindari adanya korban lain. (LE)
No comments:
Post a Comment