PERAWANGPOS -- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) bakal menutup delapan toko supermarket pada 28 Agustus 2017. Semua supermarket tersebut terdapat di beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Penutupan ini seakan menandakan lesunya bisnis ritel. Sebelumnya, PT Modern Sevel Indonesia sudah menutup 7-Eleven sudah lebih dulu menutup seluruh gerainya pada akhir Juni 2017 lalu.
Chief MD M8A-Toeletries Ramayana Lestari Sentosa, Subekti Rudianto, mengungkapkan dari delapan toko supermarket, sudah ada dua toko supermarket yang tutup terlebih dahulu yakni di Surabaya.
"Sisanya enam gerai, R098 (Gresik), R030 (Banjarmasin), R115 (Bulukamba), R025 (Bogor), R057 (Pontianak), dan R008 (Sabang) akan ditutup pada 28 Agustus 2017," kata Subekti dalam keterangannya yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu 26 Agustus 2017.
Sehubungan dengan penutupan tersebut, perseroan meminta kepada para supplier agar barang-barang returan dan administrasi diselesaikan sebelum 27 Agustus 2017. Selanjutnya, seluruh PO di-cancel (dibatalkan) atau dikirim ke toko tersebut.
Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih sebelumnya mengatakan daya beli yang menurun memberikan goresan negatif bagi penjualan ritel, khususnya bisnis ritel yang berskala supermarket. Penurunan daya beli, karena masyarakat kelas menengah sedang menahan "nafsunya" untuk tidak menjadi konsumtif.
Di sisi lain, adanya pencabutan subsidi listrik yang menimpa kelas menengah hingga efisiensi jam kerja dari perusahaan, telah menekan tingkat konsumsi masyarakat. Hasilnya, penjualan supermarket terkena dampaknya. "Lalu pencabutan subsidi listrik kenaikan cukup lumayan, buat rumah tangga pilihannya yang dipilih adalah belanja seperlunya," kata Lana.
Lana mengaku, saat ini kelas menengah sedang beralih ke minimarket untuk mendapatkan kebutuhan pokok setiap hari maupun bulan. Sebab, mereka membelanjakan uangnya sesuai kebutuhan saja.
"Kondisi ekonomi seperti ini kelompok pendapatan menengah, ke bawah pilihnya minimarket karena belinya pakai keranjang. Ada penurunan di dalam jumlah barang yang dibeli menyesuaikan denganincome," jelas Lana.
Adanya keadaan itu, Lana meyakini, prospek bisnis minimarket masih sangat baik, maka tak heran banyak perusahana yang berbasis supermaket banyak yang mendirikan minimarket baru. Tujuannya, agar bisa mendorong kerbelangsungan bisnis.
Sumber : Metro
No comments:
Post a Comment