Ilustrasi |
"Kami akan fokus memberikan ketenangan bagi umat Islam mengantisipasi adanya tawuran di titik-titik rawan seperti Mangga Dua - Toboko dan Sulamadaha - Takome," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar, di Ternate, Kamis (1/6/2017).
Kota Ternate seringkali terjadinya tawuran antarkelurahan, tetapi selama Ramadhan aparat kepolisian difokuskan melakukan patroli secara intensif di berbagai titik, guna menghindari adanya gesekan yang akhirnya bisa mengganggu kenyamanan umat Islam menunaikan ibadah Puasa.
Polda Malut juga telah melakukan operasi guna mengantisipasi adanya tawuran antarkampung dengan mengintensifkan sosialisasi secara dialogis dengan masyarakat hingga ke masjid untuk menyampaikan pentingnya memberikan kenyamanan bagi umat Islam.
Dalam Operasi Ramadania ini melibatkan berbagai instansi terkait dengan melaksanakan patroli gabungan TNI/Polri, Satpol-PP dan Dinas Perhubungan hingga semua kabupaten/kota yang berada di wilayah Malut.
Hendri mengakui, selama ini belum mendapatkan laporan mengenai balapan liar yang kerap mengganggu warga, terutama di kawasan Bandara Babullah Ternate maupun Takome, terutama di malam hari.
Di kawasan Bandara Babullah saat ini tidak ada lagi aksi balapan liar yang mengganggu warga, karena telah dibangun Markas Satuan Brimob Polda Malut.
Polda Malut juga telah melarang untuk membunyikan petasan selama Ramadhan karena mengganggu umat Islam yang menunaikan ibadahnya.
"Kami intensif melakukan sosialisasi agar masyarakat merasa nyaman tanpa ada gangguan berupa bunyi petasan saat menjalankan ibadah shalat," katanya.
Hal tersebut dilakukan setelah sejumlah tokoh agama di Malut mengadukan soal maraknya kendaraan roda dua yang memiliki knalpot berbunyi nyaring bisa mengganggu aktivitas beribadah umat Islam saat sholat.
Polda Malut akan menertibkan petasan yang dijual secara ilegal saat Ramadhan, agar masyarakat bisa menjalankan ibadahnya tanpa ada gangguan.
No comments:
Post a Comment