Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan pantauan penggunaan zona 1 sampai 4 yang baru dibuka bagi para pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo menyebut masih tersedia ruang bagi para PKL dan pelaku UMKM kelurahan terdekat yang ingin berjualan di CFD.
Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi mengatakan, masih tersedia ruang bagi PKL dan pelaku UMKM yang ingin berjualan di wilayah Ngapeman hingga Gladak saat Car Free Day digelar.
"Intinya masih banyak ruas-ruas yang kosong, yang nanti tetap (diisi) pedagang lama, ditambah dengan mungkin pedagang-pedagang lainnya. Lainnya pun tidak hanya mengakomodir ke Kemlayan dan Kauman, bisa di luar Kauman ke melayang yang penting KTP Solo," kata Heru di CFD Solo, Minggu (7/1/2024).
Ia mengatakan sepanjang Jalan Slamet Riyadi itu diperkirakan bisa diisi hingga 500 PKL dan pelaku UMKM. Ruang kosong yang masih tersedia nantinya diprioritaskan bagi para PKL lama serta pelaku UMKM dari kelurahan terdekat seperti Kelurahan Kauman dan Kemlayan.
"Yang masuk (di zona 1-4) itu pedagang lama sama pedagang dari kelurahan yang diusulkan sama kelurahan. Ada Kauman sama Kemlayan," tutur Heru.
Diharapkan Tambah Pemasukan Warga Sekitar
Lurah Kelurahan Kemlayan, Sri Sayuti mengatakan dari Kelurahan Kemlayan sendiri terhitung ada 80 PKL dan pelaku UMKM yang bisa berjualan di Car Free Day.
"Warga Kemlayan yang ikut serta di sini, berjualan di car free day, karena untuk wilayah kemlayan itu yang dulunya kawasan bebas PKL dari sepanjang Ngapeman sampai dengan Nonongan itu ter-cover 80 pedagang," tutur Sri kepada awak media.
Ia mengatakan, sebelum zona 1 sampai 4 dibuka, para pedagang di Kelurahan Kemlayan sendiri sudah berdagang di Street Food Kemlayan setiap Jumat-Sabtu malam.
"Sebenarnya sudah banyak pedagang-pedagang yang di sini, tetapi itu kan dari Solo is Solo, pedagang non-kuliner kemudian yang warga kami khususnya UMKM yang kuliner itu belum tertampung," tuturnya.
"Akhirnya kita selalu koordinasi dengan dinas terkait, dengan para pedagang. Alhamdulillah ini sudah tertampung di sini," sambungnya.
Sri berharap, nantinya zona 1-4 tepatnya dari simpang Ngemplak hingga Gladak yang kini dibuka bagi para PKL dan pelaku UMKM itu bisa lebih tertata dan lebih rapi. Event-event pun bisa lebih merata, tak hanya ramai di wilayah Purwosari hingga Sriwedari.
"Di sana kan berjubel di wilayah Purwosari dan Sriwedari, lah ini harapan saya itu bisa di sini juga lebih ramai, lebih tertata lagi, harapan yang terakhir bisa menambah perekonomian warga kami khususnya warga Kampung Kemlayan," harapnya.
Salah satu pedagang asal Kemlayan, Etik Supriyantini (43), pun mengaku senang dengan adanya pemerataan area CFD oleh Pemkot Solo. Menurutnya, hal itu bisa memberikan tambahan penghasilan bagi para PKL dan pelaku UMKM di Kemlayan.
"Kan dulu kena COVID-19 kita juga terdampak. Beberapa tahun ndak bisa jualan, sekarang bisa jualan. Alhamdulillah untuk mendukung biar UMKM-nya Kemlayan biar bisa aktif kembali, bisa jualan kembali," tutur Etik.
Penjual pecel yang sebelum pandemi sudah sempat berjualan di CFD itu mengaku, sudah lebih dari 2 tahun tidak bisa berjualan di CFD dan hanya berjualan di Street Food Kemlayan.
"(Saat disterilkan) Kita tidak bisa jualan, kita disuruh jualan di benteng Vastenburg. Kita kejauhan tempatnya, terus saya ikut di Street Food Kemlayan," terangnya.
"Angin segar, bisa dapat penghasilan tambahan," sambungnya.
Simak Video "Anime Solo Leveling Rili 7 Januari, Ajak Petualangan Penuh Aksi"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/apu)
"street food" - Google Berita
January 07, 2024 at 04:58PM
https://ift.tt/NRB3cp9
PKL Senang Area Jualan di CFD Solo Ditambah, Yakin Makin Ramai - detikJateng
"street food" - Google Berita
https://ift.tt/riK4z2Z
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
No comments:
Post a Comment