Wajah Bonyok Ratna Sarumpaet Akibat Oplas |
Sepintar pintarnya tupai melompat. sekali waktu pasti jatuh juga. Atau padanan lain yang lebih keras lagi adalah Mulutmu adalah Harimaumu yang bisa menerkam ganas hidupmu bila tidak dikelolah sesuai kodrati.
Kodrat Ratna Sarumpaet yang sesungguhnya sudah tepat disebutkan sebagai seorang nenek tua berumur 70 tahun, selazimnya harus bisa menerima kodrati Ilahi sebagaimana adanya, bukan justru memilih untuk ingin terkesan tampil muda dan cantik dengan upaya menyedot lemak pada wajahnya yang sudah mulai kerupuit karena usia renta. Apalagi di usia yang sudah uzur itu Ratna diketahui berstatus seorang janda, sehingga untuk apa lagi pengen merasa cantik dan aewt muda dihadapan publik. Bukankah seorang aktivis itu justru yang dijual adalah kejujuran dan kepiawaian dalam mengolah situasi, bukan tampilan dirinya kayak model selebrities yang selalu gila cantik dan sok awet muda.
Boleh jadi karena latar belakang Ratna Sarumpaet yang sesungguhnya adalah seorang pelakon teater yang memang terbiasa improvisasi dan berjimasi. Namun karena semakin melihat jalan kepopulerannya dipercaturan politik keras ala oposisi, sehingga koar koar sang teaterawan kebabalasan menjadi tega berbohong kepada sejumlah tokoh terkenal sampai kepada seorang Capres Praboowo Subianto yang mau tidak mau ikut tertekan batin akibat ulah kebohongan yang sangat keterlaluannya Ratna Sarumpaet, yang terlanjur selama ini menjadi mitra nya bahkan Ratna Sarumpaet dijafikan sebagai salah satu Jurkam Nasional kubu Prabowo - Sandi.
Ironisnya lagi justru peristiwa yang memalukan ini terjadi disaat Indonesia sedang berduka atas peristiwa gemnpa tsunami Palu Donggala, menjadi tersedot kepada berita utama seputar kebohongan Ratna Sarumpaet yang semula mengaku dirinya dikeroyok oleh tiga oknum dikawasan Bandara Husen Sastyranegara Bandung, pada 21 September 2018 padahal sesungguhnya pada tanggal itu Ratna sedang proses Oplas di Klinik Menteng Jakarta Pusat.
Apakah kebohongan Ini pertanda buruk bagi pasangan Prabowo - Sandi ? Mengingat Keduanya terlanjur begitu cepat dan percaya saja dengan kebohongan yang tak lama diakui secara jujur sambil berurai airmata dihadapan sejumlah media.*** Emil F Simatupang.
No comments:
Post a Comment