BERITA MALUKU. Instruksi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi SMA dan SMK Negeri mulai tahun 2018, membuat sebagian besar sekolah di daerah kewalahan dalam mewujudkannya. Tak Terkecuali bagi Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri Namrole, yang dipimpin Wem Lesnussa.
Lesnussa kepada awak media di ruang kerjanya, Rabu (28/2/2018) mengatakan, SMK yang dipimpinya ini, belum bisa melakukan UNBK dan masih menerapkan ujian secara manual karena terkendala sarana dan prasana untuk mewujudkan UNBK.
"Kita disini belum bisa melakukan UNBK, karena terkedalah masalah seperti komputer juga Proktor. Memang kalau orang mau lakukan UNBK itu kan harus melalui pesiapan-persiapan yang matang dan didukung oleh ketersediaan komputer, dan teknisi Proktor yang menangani server," kata Lesnussa.
Namun dengan kekurangan tersebut Lesnussa yakin dan optimis di Tahun 2019 mendatang, SMK Negeri Namrole sudah bisa melakukan UNBK, apapun yang terjadi, itu akan dilakukan.
"Suka atau tidak suka di Tahun 2019 nanti kita akan Melaksanakan UNBK," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, untuk siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP) di tahun 2018 ini ada sebanyak 40 siswa.
Namun terkait UNBK yang belum bisa dilakukan oleh SMK Negeri Namrole, Lesnussa menjelaskan bahwa hal ini juga sudah ditanyakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Maluku tentang bagaimana kesiapan sekolah yang dimpimpinya itu dalam mengikuti UNBK.
Namun dengan kendala yang ada, Lesnussa telah menjelaskan bahwa SMK Negeri Namrole belum siap dalam menyertakan Anak-anak didikanya untuk mengikuti UNBK.
"Kita memang baru mendapatkan bantuan dari kementerian yakni 10 buah leptop, namun bantuan itu sudah terlambat, karena untuk melakukan dan mengiktui UNBK kan harus melalui pelatihan-pelatihan dan try-out sehingga kita bisa memastikan bisa atau tidak siswa-siswi di sini mengikuti ujian menggunakan teknologi itu. Dan bukan hanya itu, terkait jaringanpun menjadi masalah," ungkap pria yang akrab dipanggil Wem ini.
Menyongsong UNBK yang akan direncanakan dilakukan pada Tahun 2019 mendatang, Lesnussa mengaku sudah menyusun perencanaan berupa berbagai pelatihan-pelatihan kepada siswa-siswi untuk memantapkan mereka sehingga pada saat mengikuti UNBK nanti mereka telah siap.
"Nanti tahun ajaran baru kita akan lakukan persiapan-persiapan tambahan kepada siswa, bukan hanya siswa tetapi seluruh sarana dan prasarana kita siapkan, baik itu Komputer, Koneksi internet, teknisi, dan proktornya, semuanya akan kita siapkan," ucapnya.
Sementara itu, untuk menghadapi ujian nasional yang akan berlangsung, dirinya mengaku telah melakukan pemnatapan-pemntapan dari tahun 2017 lalu.
"Untuk ujian kali ini, segala kesiapan telah kita lakukan kepada siswa dengan melakukan pemantapan-pemantapan mulai dari bulan desember tahun kemarin sampai dengan Februari tahun ini. Dan siswa sudah mengikuti try-out ke satu dan dua sudah selesai. Rencana try out ke tiga di tanggal 1 bulan Maret, selanjutnya siswa tinggal mengikuti USBN dan UN," jelasnya. (AZMI)
Lesnussa kepada awak media di ruang kerjanya, Rabu (28/2/2018) mengatakan, SMK yang dipimpinya ini, belum bisa melakukan UNBK dan masih menerapkan ujian secara manual karena terkendala sarana dan prasana untuk mewujudkan UNBK.
"Kita disini belum bisa melakukan UNBK, karena terkedalah masalah seperti komputer juga Proktor. Memang kalau orang mau lakukan UNBK itu kan harus melalui pesiapan-persiapan yang matang dan didukung oleh ketersediaan komputer, dan teknisi Proktor yang menangani server," kata Lesnussa.
Namun dengan kekurangan tersebut Lesnussa yakin dan optimis di Tahun 2019 mendatang, SMK Negeri Namrole sudah bisa melakukan UNBK, apapun yang terjadi, itu akan dilakukan.
"Suka atau tidak suka di Tahun 2019 nanti kita akan Melaksanakan UNBK," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, untuk siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP) di tahun 2018 ini ada sebanyak 40 siswa.
Namun terkait UNBK yang belum bisa dilakukan oleh SMK Negeri Namrole, Lesnussa menjelaskan bahwa hal ini juga sudah ditanyakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Maluku tentang bagaimana kesiapan sekolah yang dimpimpinya itu dalam mengikuti UNBK.
Namun dengan kendala yang ada, Lesnussa telah menjelaskan bahwa SMK Negeri Namrole belum siap dalam menyertakan Anak-anak didikanya untuk mengikuti UNBK.
"Kita memang baru mendapatkan bantuan dari kementerian yakni 10 buah leptop, namun bantuan itu sudah terlambat, karena untuk melakukan dan mengiktui UNBK kan harus melalui pelatihan-pelatihan dan try-out sehingga kita bisa memastikan bisa atau tidak siswa-siswi di sini mengikuti ujian menggunakan teknologi itu. Dan bukan hanya itu, terkait jaringanpun menjadi masalah," ungkap pria yang akrab dipanggil Wem ini.
Menyongsong UNBK yang akan direncanakan dilakukan pada Tahun 2019 mendatang, Lesnussa mengaku sudah menyusun perencanaan berupa berbagai pelatihan-pelatihan kepada siswa-siswi untuk memantapkan mereka sehingga pada saat mengikuti UNBK nanti mereka telah siap.
"Nanti tahun ajaran baru kita akan lakukan persiapan-persiapan tambahan kepada siswa, bukan hanya siswa tetapi seluruh sarana dan prasarana kita siapkan, baik itu Komputer, Koneksi internet, teknisi, dan proktornya, semuanya akan kita siapkan," ucapnya.
Sementara itu, untuk menghadapi ujian nasional yang akan berlangsung, dirinya mengaku telah melakukan pemnatapan-pemntapan dari tahun 2017 lalu.
"Untuk ujian kali ini, segala kesiapan telah kita lakukan kepada siswa dengan melakukan pemantapan-pemantapan mulai dari bulan desember tahun kemarin sampai dengan Februari tahun ini. Dan siswa sudah mengikuti try-out ke satu dan dua sudah selesai. Rencana try out ke tiga di tanggal 1 bulan Maret, selanjutnya siswa tinggal mengikuti USBN dan UN," jelasnya. (AZMI)
No comments:
Post a Comment