BERITA MALUKU. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara segara melakukan vaksinasi difteri sehubungan adanya seorang anak di daerah ini yang diduga terserang bakteri itu.
"Vaksinasi difteri mulai dilakukan pada 31 Januari 2018 dengan prioritas di kecamatan Kota Ternate Selatan, karena anak yang diduga terserang bakteri difteri menetap di sana, tepatnya di kelurahan Tabona,"kata Kepala Dinkes Ternate, Fatiha Suma di Ternate, Selasa.
Anak yang diduga terserang bakteri difteri di kelurahan Tabona berinisial MS (9) itu sejak Jumat (26/1) menjalani perawatan intensif di RSUD Chasan Boesoeri Ternate dan merupakan orang ketiga di Maluku Utara dalam sebulan terakhir ini yang diduga terserang bakteri difteri.
Sebelumnya, dialami seorang anak di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara dan Tidore, Kota Tidore Kepulauan.
Menurut dia, vaksinasi difteri di Kota Ternate Selatan akan dimulai di Sekolah Dasar Negeri 23 Ternate, tempat MS selama ini bersekolah dan setelah itu akan dilakukan di seluruh kelurahan di kecamatan itu.
Vaksinasi difteri di Kecamatan Kota Ternate Selatan akan menjangkau 5000 lebih anak di wilayah itu, yang akan dilakukan dalam tiga kali yakni dengan rentang waktu satu bulan setelah imunisasi pertama dan enam bulan setelah imunisasi kedua.
Vaksinasi difteri di kecamatan lainnya di Kota Ternate, belum dijadwalkan karena terkait dengan keterbatasan vaksin, namun kegiatan sosialisasi mengenai pencegahan difteri tetap diintensifkan melalui Puskesmas dan Posyandu.
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencegah serangan bakteri difteri adalah imunisasi lengkap terhadap balita dan anak-anak.
Selain itu menerapkan pola hidup sehat, termasuk kebersihan lingkungan karena bakteri itu tidak akan mampu menyerang orang yang sehat dan memiliki daya tahan yang kuat.
Ciri utama untuk mengetahui seseorang terserang bakteri difteri adalah mengalami demam tinggi disertai sakit tenggorokan dan ada lapisan selaput putih ke abu-abuan di permukaan tenggorakan, yang jika disentuh mengeluarkan darah.
"Vaksinasi difteri mulai dilakukan pada 31 Januari 2018 dengan prioritas di kecamatan Kota Ternate Selatan, karena anak yang diduga terserang bakteri difteri menetap di sana, tepatnya di kelurahan Tabona,"kata Kepala Dinkes Ternate, Fatiha Suma di Ternate, Selasa.
Anak yang diduga terserang bakteri difteri di kelurahan Tabona berinisial MS (9) itu sejak Jumat (26/1) menjalani perawatan intensif di RSUD Chasan Boesoeri Ternate dan merupakan orang ketiga di Maluku Utara dalam sebulan terakhir ini yang diduga terserang bakteri difteri.
Sebelumnya, dialami seorang anak di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara dan Tidore, Kota Tidore Kepulauan.
Menurut dia, vaksinasi difteri di Kota Ternate Selatan akan dimulai di Sekolah Dasar Negeri 23 Ternate, tempat MS selama ini bersekolah dan setelah itu akan dilakukan di seluruh kelurahan di kecamatan itu.
Vaksinasi difteri di Kecamatan Kota Ternate Selatan akan menjangkau 5000 lebih anak di wilayah itu, yang akan dilakukan dalam tiga kali yakni dengan rentang waktu satu bulan setelah imunisasi pertama dan enam bulan setelah imunisasi kedua.
Vaksinasi difteri di kecamatan lainnya di Kota Ternate, belum dijadwalkan karena terkait dengan keterbatasan vaksin, namun kegiatan sosialisasi mengenai pencegahan difteri tetap diintensifkan melalui Puskesmas dan Posyandu.
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencegah serangan bakteri difteri adalah imunisasi lengkap terhadap balita dan anak-anak.
Selain itu menerapkan pola hidup sehat, termasuk kebersihan lingkungan karena bakteri itu tidak akan mampu menyerang orang yang sehat dan memiliki daya tahan yang kuat.
Ciri utama untuk mengetahui seseorang terserang bakteri difteri adalah mengalami demam tinggi disertai sakit tenggorokan dan ada lapisan selaput putih ke abu-abuan di permukaan tenggorakan, yang jika disentuh mengeluarkan darah.
No comments:
Post a Comment