Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, kerja sama Pemkot Ambon dengan VETEA penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik aparatur pemerintahan atau birokrasi.
"Bukan hanya aparatur pemerintah tetapi juga masyarakat lewat pendidikan vokasional dan pelatihan, guna menghadapi perkembangan dan kemajuan menuju Ambon City of music (kota musik), City of Fish (kota ikan) dan City of Peace (kota yang damai) serta pengelolaan blok Masela yang menjadikan Ambon sebagai pintu masuk," katanya di Ambon, Kamis (30/11).
Dikatakannya, Indonesian-Australian Bussiness Summit (IABS) 2017 merupakan ajang untuk memaparkan perkembangan dan kemajuan kota Ambon.
"Saya didaulat memaparkan terkait perkembangan dan kemajuan Ambon di hadapan para delegasi khususnya pada sektor pariwisata, pertemuan tersebut dimanfaatkan benar untuk berjumpanya para investor dengan pemerintah daerah di Indonesia guna menawarkan kesempatan dan peluang berinvestasi serta kerjasama dalam berbagai bidang terutama untuk kota Ambon," ujarnya.
Richard menjelaskan, selain kerjasama dengan VETEA, ada beberapa investor pula yang telah menjajaki kerjasama dengan kota Ambon kedepan.
Investor asal Inggris, Ahmed Soekarno chairman VETEA, salah satu yang langsung berinisiatif untuk bekerjasama dengan kota Ambon.
Ia mengakui, paska presentase potensi kota Ambon di IABS, dua konsultan atau pengusaha rempah-rempah (dealing in ethical and seasonal botanical) asal Melbourne, Lucy Ana May, juga Peter Craven, investor untuk pengembangan infrastruktur marine tourism (marine industrial developments), juga telah melakukan penjajakan.
"Dari sekian banyak pelaku usaha bisnis saya rasa tiga bidang itu yang sangat penting dan dibutuhkan kota Ambon, hari ini dan kedepan. Tidak ada alasan untuk tidak bekerjasama dengan Australia karena lebih dekat ke Indonesia," tegas Richard. (MP-2)
No comments:
Post a Comment