"Masyarakat Bali tidak mempermasalahkan hadirnya daging sapi di pasar-pasar, maupun di restoran, selama ini. Sehingga, dalam konteks kurban, ini bukan konteks baru dan sudah lazim," kata Ketua MUI Denpasar Mustafa Alamin kepada detikcom, Kamis (31/8/2017).
Tak hanya itu, menurut Mustafa, setiap panitia kurban di Denpasar memiliki kebijakan sendiri-sendiri dalam mendistribusikan daging kurban. Bahkan, beberapa kelompok panitia membagikan daging kurban kepada warga yang kurang mampu tanpa melihat perbedaan keyakinan yang ada.
"Dalam mendistribusikan (daging kurban) termasuk saudara-saudara kita yang beragama lain, biasanya juga dibagikan. Di beberapa tempat, ada umat beragama lain ikut nimbrung dalam pembagiannya sebagai panitia," ujar Mustafa.
Idul Adha tahun ini pun dirasakan Mustafa istimewa karena digelar dengan semangat kebersamaan yang lebih kuat. Ini karena sejumlah masyarakat muslim di Denpasar selalu mengajak tetangganya tanpa melihat apa agamanya untuk menyantap sajian Idul Adha bersama.
"Di berbagai tempat, tetap memperhatikan tetangga mereka yang non muslim, tidak menikmati sendiri, jadi bukan kegiatan eksklusif, misalnya makan opor ayam bersama-sama," ucap pria yang juga menjadi pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama di Bali itu.
(fay/van/detikcom)
No comments:
Post a Comment