Rechercher dans ce blog

Monday, July 31, 2017

Nasihat Mbah Maimun Zubair Bagi Para Santri

MusliModerat.net - Suatu ketika beliau memberi nasihat tertulis kepada para santrinya dan mengatakan:
ينبغي للطالب سيما في آخر الزمان أن يتعلمون يتلمذ عند عالم يتصل نسبه إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، أو يدرس كتابا من مؤلفات العالم الذي هو من ذرية الرسول صلى الله عليه وسلم. وذلك العالم يسمى في الاصطلاح بعترة الرسول.
Seyogyanya bagi seorang pelajar apalagi di jaman akhir, belajar di bawah naungan ahli ilmu yang sanadnya sampai pada Rasulullah SAW, atau mempelajari karya – karya orang Alim yang masih ada hubungan darah dengan Rasulullah SAW,
لأن في آخر الزمان يتزلزل إيمان شخص كقطعة من قطع الليل، يصبح الرجل مؤمنا ويمسي كافرا ويمسي مؤمنا ويصبح كافرا ولا ينجو إيمان إلا إيمان من أحياه الله بالعلم.والعلم مآله إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم، الذي بابه الأعظم سيدنا علي بن أبي طالب كرم الله وجهه، وهو صحابي
Karena di jaman akhir, iman seseorang kerap kali tidak stabil ibarat malam cepat berlalu, kerapkali seorang laki-laki berstatus mukmin di pagi hari, dan berstatus kafir di sore hari, begitu juga sebaliknya.Dan tidaklah iman seorang hamba akan selamat kecuali jika Allah hidupkan kembali dengan Ilmu. Dan ilmu Agama hanya bersumber dari Rasulullah, berpintukan Sayyid Ali Bin Abi Thalib selaku sahabat Nabi.
لكن كثيرا من الصحبة ليس من أهل البيت أو من ذرية الرسول، لكن أكثرهم من الأجانب مثل أبي بكر وعمر وعثمان وأبي بكر. والصحبة هم العالمون، والعالم مثل النجم، والصحبة هم الأنجم الزهر كما قال سيدنا محمد أصحابي كالنجوم بأيهم اقتديتم اهتديتم
Hanya saja, tidak sedikit Sahabat-sahabat Nabi yang bukan Ahlul bait atau kerabat Nabi, Akan tetapi melalui jalur nasab berbeda seperti Abu Bakar, Umar dan Sayid Utsman. Para sahabat adalah ahlul ilmi seluruhnya, orang alim itu ibarat bintang-bintang, dan para sahabat nabi adalah bintang-bintang seluruhnya, seperti yang di sabdakan Nabi Muhammad SAW: Sahabat-Sahabatku bagaikan bintang, siapapun yang kalian ikuti, dia itu kalian mendapat petunjuk.
وفي حق أهل بيته قال رسول الله: إن مثل أهل بيتي فيكم مثل سفينة نوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها هلك، رواه الحاكم
Rasulullah bersabda seputar keistimewaan garis keturunanya: Sesungguhnya perumpamaan keluargaku di antara kalian, bagaikan perahu Nabi Nuh AS, barang siapa yang menaikinya beruntunglah dia, dan barang siapa yang membelakanginya hancurlah. (HR. Hakam).
وقال الديبعي: وسفين للنجاة إذا * خفت من طوفان كل أذى   فانج فيها لا تكون كذا * واعتصم بالله واستعن
Imam Ad-Diba’i berkata: Dan perahu (ahlul bait) untuk keberuntungan saat kau khawatir akan setiap musibah *Maka Keberuntungan akan didapati (bagi yang menaikinya) musibah tidak akan menerkamnya. Mintalah perlindungan dan pertolongan kepadaAllah.
من هم تلك السفينة قال :أهل بيت المصطفى الطهر * هل أمان الأرض فادكر    شبهوا بالأنجم الزهر * مثل ما قد جاء في السنن
Siapakah perahu itu, Imam Ad-Diba’i berkata: Mereka adalah Ahlul Bait yang suci, mereka adalah tonggak keamanan bumi. Mereka diumpakan bintang – bintang dan bunga, seperti yang telah di sebutkan di dalam Hadist-Hadits Nabi. (Sarkub)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Nasihat Mbah Maimun Zubair Bagi Para Santri : http://ift.tt/2ueGumB

No comments:

Post a Comment

Search

Featured Post

5 Negara yang Terkenal akan Street Food Nikmat Mereka - IDN Times

Berwisata ke luar negeri tak lengkap rasanya jika tidak mencoba berbagai hal yang khas dari negara tersebut. Mulai dari tempat wisata , b...

Postingan Populer