SBOBET Indonesia - Hari ini, tenggat waktu selama tiga bulan transisi penyesuaian tarif taksi online untuk mengikuti aturan batas atas dan batas bawah yang diberikan pemerintah telah habis. Aturan baru ini bakal membuat tarif taksi online jadi tak jauh berbeda dengan tarif taksi konvensional.
Sesuai revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016, operator taksi online sudah harus mengikuti aturan main tarif batas atas dan batas bawah.
Penasaran, majalahmandiri.com pun mencoba menggunakan taksi online dari salah satu aplikasi taksi online teranyar pagi ini, Sabtu (1/7/2017), untuk mengkroscek kenaikan tarif tersebut.
Dari kawasan Pamulang, majalahmandiri.com mengorder taksi online menuju Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan. Tarif yang dikenakan oleh aplikasi tersebut untuk menuju lokasi yang dituju sebesar Rp 22 ribu.
Umumnya, tarif yang dikenakan dari Pamulang menuju kawasan Rawa Buntu memang sebesar Rp 20-30 ribu, tergantung dari titik lokasi penjemputan itu sendiri.
Saat sudah dijemput, majalahmandiri.compun berbincang dengan pengemudi taksi online. Dari perbincangan itu diketahui, bahwa hingga hari ini pihak operator atau perusahaan tempat sang driver bekerja belum mematok tarif taksi online sesuai dengan batas atas dan batas bawah.
"Belum tahu naik atau bagaimana. Kalau untuk sekarang sih belum. Soalnya kalau sudah ada perubahan tarif pasti ada pemberitahuan masuk, tapi sampai sekarang belum ada," kata sang pengemudi yang bernama Nasrul saat berbincang dengan majalahmandiri.com, Jakarta, Sabtu (1/7/2017).
Nasrul sendiri mengatakan, kalau ia mendukung diberlakukannya tarif batas atas dan batas bawah tersebut. Menurutnya, aturan tersebut dapat menghilangkan kesenjangan dan persaingan antar operator taksi online dalam menentukan tarif yang murah.
Dia mengatakan, selama ini dengan tarif taksi online yang terlalu murah, bahkan ditambah dengan berbagai promo yang disediakan, justru memberatkan pihak driver. Pasalnya, pendapatan yang mereka terima juga menjadi berkurang.
"Selama ini kan pada ribut-ribut terus, banting-bantingan harga terus. Lama-lama kalau begini terus kita yang rugi. Karena pemasukan semakin kecil. Sebenarnya kalau ada promo-promo begitu, kita dibayar murah sama yang order, tapi kita juga dapat dari perusahaan untuk meng-cover. Tapi kan yang dikasih dari perusahaan enggak jelas berapa, enggak ketahuan berapa yang dikasih, soalnya langsung masuk ke account driver," ceritanya.
Lebih lanjut Nasrul mengatakan dirinya tak merasa takut akan kehilangan pelanggan bilang perusahaannya mengikuti tarif batas atas dan batas bawah. Namun dirinya berharap agar tarif taksi online nantinya tidak akan semahal taksi konvensional.
"Santai saja enggak usah takut hilang orderan. Kalau semua (taksi online) naik tenang saja. Asalkan naiknya enggak semahal taksi konvensional," tukasnya.
AFILIASI :
No comments:
Post a Comment