Saya akan memulai tulisan saya dengan sebuah pernyataan tegas, bahwa saya tidak mendukung LGBT. Bagi saya dukungan terhadap LGBT bukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah tersebut, harus diupayakan cara yang lebih baik agar masalah LGBT ini bisa diselesaikan.
Belakangan ini ramai soal ajakan boikot Starbucks karena perusahaan tersebut mendukung LGBT. Salah satu ormas keagamaan yang menyerukan boikot Starbucks adalah Muhammadiyah.
"Sudah saatnya pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia karena ideologi bisnis dan pandangan hidup yang mereka dukung dan kembangkan jelas-jelas tidak sesuai dan sejalan dengan ideologi bangsa kita yaitu Pancasila," ujar Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas dalam keterangannya, Jumat
Fahira Idris pun ikut-ikutan panggung boikot Starbucks ini dan mencuitkan ajakannya agar ormas-ormas keagamaan ikut memboikot pula Starbucks. Soal kenapa Fahira Idris pernah makan Smoked Beef Panini di Starbucks, saya rasa karena ia belum tahu Starbucks mendukung LGBT.
Nampaknya seruan boikot Starbucks begitu menggema hingga sempat menjadi trending di twitter. Saya senang sekali jika memang mereka bermaksud mencegah dukungan terhadap LGBT melalui aksi boikot-boikot ini. Apalagi jika aksi tersebut memang tulus, bukan bernuansa politik dan bukan karena persaingan antar perusahaan. Jangan sampai masyarakat dibodohi terus, diperalat terus demi kepentingan pihak tertentu.
Saya sendiri memang konsumen Starbucks dan siap memboikot Starbucks karena toh masih banyak gerai kopi lainnya. Meski tidak perlu saya cuitkan, saya rutin membeli biji kopi dari starbucks untuk kemudian saya grind sendiri dan proses sendiri dirumah menggunakan mesin espresso sendiri. Dalam sebulan saya bisa membeli 2 hingga 3 kali kopi dalam bentuk biji dari Starbucks. Karena saya memang ingin menikmati kopi, bukan suasana cafe Starbucks, lalu foto, lalu pamer di sosmed. Sorry buat saya kelakuan seperti itu sih udah lewat.
TAPI….
Jangan cuman Starbucks, karena kalau hanya Starbucks maka aksi boikot ini jadi percuma dan menimbulkan kecurigaan ada maksud-maksud lain dibalik ajakan aksi boikot ini. Maka saya menyerukan untuk tidak tangung-tanggung memboikot semua perusahaan yang mendukung LGBT. Sekali lagi supaya terlihat jelas dan tegas bahwa memang aksi boikot ini murni sebagai bentuk dukungan kepada anti-LGBT.
Bukan karena ingin menyalahkan pemerintah, Aksi ini bukan karena ingin menjelek-jelekkan pemerintah agar nanti bisa coba-coba makar lagi kalau ada kesempatan. Bukan juga karena pesanan perusahaan kopi lain, apalagi karena politik. Bukan karena ingin terkenal, bukan karena ingin mencari simpatik.
Tapi murni semata-mata karena agama melarang perilaku LGBT. Murni karena memang kita ini tidak setuju perilaku LGBT. Maka untuk itu aksi boikot ini harus juga diterapkan pada perusahaan-perusahaan lain diantaranya:
Apple:
"Apple strongly supports marriage equality and we consider it a civil rights issue. We applaud the Supreme Court for its decisions today."
Starbucks:
"Equality is a core value of the company. Starbucks has offered domestic partner benefits to our partners for more than two decades. That said, we are very pleased with today's ruling. Starbucks always puts our people first, and we will continue to advocate for equality inclusion."
Google:
"Google is fully supportive of equal rights for all."
Facebook:
"Approximately 70% of people on Facebook in the U.S. are connected to a friend who has expressly identified themselves as gay, lesbian or bisexual on their timeline. #PrideConnectsUs"
eBay:
"eBay is pleased with the Supreme Court's decision strike down part of DOMA. As a growing global company with a diverse workforce of 31,500 employees worldwide, eBay embraces the core values of non-discrimination, diversity and inclusion. Our support for marriage equality is a natural extension of our support for eBay's LGBT employees and a reflection of our company's commitment to diversity, inclusion and equality in the workplace."
NIKE, Inc.:
"NIKE, Inc., has long supported the recognition of same-sex civil marriage, domestic partnerships and workplace non-discrimination, and we are pleased the Supreme Court has ruled in favor of marriage equality. NIKE, Inc., endorsed and signed the business coalition amicus brief opposing the Defense of Marriage Act because we are a company committed to diversity and inclusion, and we believe all of our employees should be treated equally."
Microsoft:
"Today's decision turns the page on a law that made it more difficult for us to treat all of our employees, regardless of sexual orientation, equally. Microsoft joined dozens of corporations, organizations and governments in support of the challenge to DOMA because of the significant costs and administrative burdens it imposed on employers and because it interfered with our efforts to promote diversity and equal opportunity in the workplace."
Instagram:
"Today, the Supreme Court of the United States handed down a landmark decision invalidating the Defense of Marriage Act, a law barring the federal government from recognizing same-sex marriage. The historic occasion is being documented on Instagram by the thousands of people who turned out in front of the Supreme Court—some even camping through the night—to hear the decision, which was announced shortly after 10 a.m. ET."
Dan masih banyak lagi, ada 27 perusahaan yang harus diboikot. http://ift.tt/137n4Rh
Jangan hanya Starbucks, jangan sampai aksi ini jadi seperti pesanan perusahaan sebelah, atau aksi pesanan pesaing Pilpres, atau aksi pesanan kaum pokoknya Jokowi salah.
Jadi mari jangan beli lagi Starbucks, jangan berjuang dengan fitnah di Facebook, Instagram dan sekalian Twitter. Hapus microsoft dari rumah-rumah dan perusahaan-perusahaan. Buang semua produk-produk Apple kebanggan kita. Dan jangan lagi selfie lalu upload ke Instagram.
http://ift.tt/2suR2BV
No comments:
Post a Comment